Faisal Basri Tuding Hilirisasi Nikel Untungkan Investor China

CNN Indonesia
Kamis, 03 Sep 2020 14:05 WIB
Ekonom Faisal Basri menuding kebijakan hilirisasi nikel untungkan perusahaan smelter China karena mereka diberi keringanan pajak oleh pemerintah.
Faisal Basri menyebut kebijakan hilirisasi nikel untungkan investor China. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Ekonom senior Faisal Basri menilai kebijakan hilirisasi pertambangan untuk komoditas nikel menguntungkan perusahaan smelter asal China yang berinvestasi di Indonesia. Keuntungan terjadi karena kebijakan itu membuat harga ore nikel di dalam negeri anjlok.

Tetapi, setelah diolah oleh smelter dan diekspor nilainya menjadi dua kali lipat. Hal ini lah yang membuat perusahaan asal China berbondong-bondong membangun smelter di Indonesia ketimbang di negaranya.

"Di pasar internasional US$40 (per ton) di Indonesia cuma US$20. Karena dilarang ekspor maka perusahaan-perusahaan smelter dari China itu pindah ke Indonesia 3 tahun mereka bangun smelter di Indonesia sudah break event point (BEP) dan untung puluhan triliun," ujarnya dalam diskusi virtual yang digelar Indef, Kamis (3/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya di tengah keuntungan besar yang didapat investor itu, nilai tambah smelter bagi ekonomi dalam negeri belum besar. Hal itu terjadi karena pengawasan  kepatuhan dan aturan pajak di dalam negeri belum begitu ketat. 

Alhasil pemasukan dan penerimaan ke negara dari industri tambang dan lainnya masih kecil. Ia mencontohkan, di Indonesia perusahaan tambang lokal diwajibkan membayar bea ekspor dan royalti, tetapi tidak untuk pengusaha smelter.

Di samping itu laba jumbo yang didapat perusahaan smelter juga terjadi karena mereka tak dikenakan berbagai pajak seperti PPN (Pajak Pertambahan Nilai) serta bea masuk barang modal seperti mesin.

Pekerja yang didatangkan dari China pun ia tuding memakai visa turis bukan visa pekerja, sehingga terbebaskan dari PPh (Pajak Penghasilan) perseorangan.

"BKF sudah tahu ini tapi ada menko yang lain. Kita tahu ini ada di bawah Menko Maritim dan Investasi. Inilah yang harus kita jamin hingga reformasi perpajakan kita bisa dapat puluhan triliun dana segar hanya dari nikel," tuturnya.

[Gambas:Video CNN]



(hrf/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER