
Erick Thohir Gandeng PBNU Sembuhkan Ekonomi RI dari Corona

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang koordinasi hubungan kerja sama antar kedua lembaga.
Bertempat Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Jakarta Selatan, penandatanganan tersebut dilakukan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Ketua Umum PBNU Saiq Aqil Siradj, serta disaksikan oleh Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto dan jajaran pengurus PBNU.
Dalam sambutannya, Erick menekankan pentingnya partisipasi PBNU dalam implementasi program-program pemerintah terutama untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.
Melalui MoU ini, PBNU akan dilibatkan dalam beberapa program yang meliputi pemberdayaan Sumber Daya Manusia, optimalisasi peran UMKM dalam hal pengadaan barang dan jasa BUMN melalui platform digital PaDi, serta dukungan pelaksanaan program pembinaan masyarakat yang berkaitan dengan program tannggung jawab sosial dan lingkungan.
"Partisipasi NU sangat penting dalam mengimplementasikan program percepatan pemulihan ekonomi sehingga jika proyek UMKM berbasis digital berhasil, maka kerja sama dalam program lain bisa dilanjutkan," ujar Erick dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com Jumat (4/9).
Menurut Erick akselerasi pemulihan ekonomi nasional memerlukan dukungan kekuatan pentahelix, yaitu kekuatan pemerintah, komunitas/masyarakat, para akademisi, dunia usaha, dan kekuatan media.
Menurutnya, PBNU saat ini sudah memenuhi 4 dari 5 kekuatan pentahelix tersebut, yaitu komunitas, akademisi, dan dunia usaha melalui Perkumpulan Pengusaha dan Profesional Nahdliyin
(P2N-PBNU).
"Saya harap, Perkumpulan Pengusaha dan Profesional Nahdliyin (P2N) dapat memberikan warna dalam dunia perdagangan, perekonomian, dan profesionalisme dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional yang langsung dapat berdampak kebaikan bagi masyarakat Indonesia," tandasnya.

Siap-siap, Kemungkinan Listrik Padam Bergilir Hingga Maret
Ekonomi • 3 jam yang lalu
BCA Buka Suara Soal Gugatan Sri Bintang Pamungkas
Ekonomi 2 jam yang lalu
Sri Mulyani Tak Ingin SWF Ulang Sejarah 1MDB Malaysia
Ekonomi 51 menit yang lalu