PT Angkasa Pura I (Persero) mencatat penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sepanjang Januari-Agustus 2020 mencapai 5,045 juta, dengan pergerakan pesawat sebanyak 41 ribu.
Jumlah penumpang terangkut ini tercatat turun 67 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan jumlah penumpang sebanyak 15,7 juta orang, dan pergerakan pesawat 101 ribu.
"Statistik yang tercatat selama delapan bulan berjalan pada tahun ini masih jauh jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," ujar General Manager AP I Bandara Ngurah Rai Bali Herry A Y Sikado, mengutip Antara, Selasa (8/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sisi pergerakan pesawat pun, sambung dia, angkanya tercatat turun 59 persen dengan selisih 60 ribu pergerakan.
Kendati angkanya merosot, Herry menuturkan terjadi tren peningkatan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat setiap bulannya. Pergerakan ini sempat mandek saat virus corona mampir pertama kali ke Indonesia pada Maret lalu.
Peningkatan penumpang dan pergerakan pesawat ini tidak terlepas dari dibukanya kembali sektor pariwisata Pulau Dewata bagi wisatawan domestik sejak 31 Juli lalu.
Oleh karena itu, AP I, kata Herry, mengambil langkah antisipasi dengan menyiapkan infrastruktur dan pengelolaan kapasitas terminal. Saat ini, terminal penumpang difungsikan sebesar 50 persen dari kapasitas optimal terminal. Sebelumnya hanya 35 persen.
"Protokol kesehatan pencegahan penularan covid-19 tetap kami jalankan secara optimal demi terselenggara kegiatan transportasi udara yang aman dan nyaman," terang dia.
Sebelumnya, AP I mencatat trafik penumpang di seluruh bandara yang mereka kelola melonjak 44,1 persen pada Agustus saja menjadi 1,97 juta orang. Angkanya naik dari bulan sebelumnya yang hanya 1,36 juta orang.
Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengungkap trafik pesawat juga meningkat sebesar 20 persen dari 21.954 pergerakan menjadi 26.362 pergerakan. Kenaikan pergerakan pesawat ini terjadi sejak masa adaptasi kebiasaan baru (new normal) diberlakukan.
"Trafik penumpang yang terus tumbuh secara konsisten sejak diterapkan masa adaptasi kebiasaan baru tiga bulan lalu menambah optimisme mengenai kebangkitan sektor aviasi," ucap Faik dalam keterangan resmi.