Menyesuaikan dengan kebutuhan di era revolusi industri 4.0, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyelenggarakan pelatihan 3 in 1 yang mencakup pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan kerja, program 3 in 1 ini menjadi wujud upaya pemerintah menekan angka pengangguran dan meningkatkan kompetensi SDM.
Diadakan di tengah pandemi dalam masa transisi menuju adaptasi kebiasaan baru, Kepala BPSDMI Kemenperin Eko S.A. Cahyanto mengatakan, menyiasati agar tetap produktif tanpa mengabaikan protokol kesehatan sebagai tantangan tersendiri. Diklat yang dilaksanakan serentak di 7 Balai Diklat Industri dan diikuti beragam sektor dari berbagai wilayah Indonesia itu diharapkan dapat mengurangi dampak pandemi.
"Tujuan dari pelaksanaan pelatihan ini adalah untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan serta sikap kerja calon tenaga kerja yang akan bekerja ataupun berwirausaha dan menyiapkan tenaga kerja tersertifikasi yang kompeten dan memiliki daya saing," kata Eko pada acara yang diadakan virtual tersebut, Kamis (10/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eko menjelaskan, para mitra industri yang mengikuti pelaksanaan diklat telah memiliki Izin Operasional Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI), serta memenuhi sejumlah persyarakatan lain. Diklat itu diselenggarakan dengan penerapan protokol kesehatan sepenuhnya baik di dalam maupun di luar program.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan ada tiga hal yang harus jadi perhatian utama saat mendorong pertumbuhan industri nasional, yaitu investasi, teknologi, dan Sumber Daya Manusia (SDM).
Dalam acara pembukaan diklat 3 in 1 yang dilakukan serentak di 7 Balai Diklat Industri (BDI), Agus menegaskan bahwa dari ketiga komponen itu, Indonesia berpotensi besar dalam ketersediaan SDM berkat momentum bonus demografi yang dinikmati hingga tahun 2030.
"SDM yang kompeten dan profesional akan menjadi kunci keberhasilan dari sebuah organisasi. Sesuai arahan Bapak Presiden bahwa pembangunan nasional saat ini difokuskan pada pembangunan SDM yang berkualitas, sehingga perlu dilakukan berbagai program pendidikan dan pelatihan vokasi secara lebih masif," kata Agus.
Agus menyebut, era revolusi industri yang sedang berjalan saat ini membuka kesempatan bagi SDM di berbagai sektor industri untuk memiliki keahlian sesuai perkembangan. Karena itu, mutlak dibutuhkan pembekalan keterampilan dasar, serta peningkatan keterampilan (upskilling) atau pembaruan keterampilan (reskilling).
Eko menambahkan, pelatihan 3 in 1 ini diikuti oleh 1.475 peserta, dengan rincian BDI Medan sebanyak 210 orang untuk pelatihan operator mesin dan peralatan produksi pabrik kelapa sawit; BDI Padang sebanyak 220 orang untuk pelatihan pembuatan hiasan busana dengan alat jahit tangan dan batik tulis; BDI Jakarta sebanyak 300 orang untuk pelatihan operator garmen.
Kemudian BDI Yogyakarta sebanyak 230 orang untuk pelatihan jahit upper alas kaki, assembling alas kaki dan pengoperasian mesin jahit karung jumbo plastik; BDI Surabaya sebanyak 250 orang untuk pelatihan operator garmen, serta supervisor tekstil dan produk tekstil; BDI Denpasar sebanyak 150 orang untuk pelatihan animasi; juga BDI Makassar sebanyak 115 orang untuk pelatihan desain kemasan produk pangan dan aneka olahan berbasis cokelat.
(rea)