Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpotensi menekan kinerja industri manufaktur di Indonesia.
Padahal, menurut Agus, industri manufaktur sudah mulai menunjukkan geliat. "Dengan kembali menerapkan PSBB ketat, kami melihat industri yang sudah menggeliat ini, khawatir mendapat tekanan," ujarnya pada Rakornas Kadin lewat video conference, Kamis (10/9).
Geliat yang dimaksud Agus adalah pencapaian Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur RI. PMI manufaktur merupakan indikator ekonomi uang menunjukkan optimisme pelaku sektor bisnis terhadap prospek perekonomian ke depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, pada April lalu, PMI Indonesia sempat merosot dalam menyentuh level 27,5. Sebagai perbandingan, PMI terbaik Indonesia, yaitu 51,9 pada Februari 2020.
Sejalan dengan pelonggaran pembatasan sosial, indeks PMI bertambah jadi 39,1 pada Juni dan 46,9 pada Juli. Terakhir, pada Agustus lalu, PMI manufaktur dinyatakan tembus ke level 50, persisnya 50,8.
Oleh sebab itu, Agus mengaku khawatir jika PMI akan kembali jeblok akibat PSBB DKI Jakarta.
"Harus diakui bahwa penerapan PSBB total di DKI Jakarta sedikit banyaknya akan mempengaruhi industri manufaktur di dalam negeri, apalagi kalau kebijakan ini nantinya diikuti oleh provinsi-provinsi lainnya di Indonesia," lanjutnya.
Tak hanya PMI, ia menyebut penerapan PSBB total juga berpotensi memperlambat program substitusi impor yang ditargetkan dapat dilaksanakan pada 2022. Kemenperin berambisi dapat menekan impor hingga 35 persen hingga 2022.
Menurutnya, belajar dari pandemi covid-19, pemerintah perlu mengurangi ketergantungan produk impor. Salah satunya dengan mendorong substitusi produk impor dari dalam negeri.
Selain itu, pemerintah akan menambah sektor prioritas untuk substitusi impor, dari lima sektor menjadi tujuh sektor. Meliputi, sektor automotif, kimia, makanan dan minuman, tekstil dan busana, elektronik. Lalu dua tambahannya meliputi sektor farmasi dan alat kesehatan.