Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku mengalokasikan dana sebesar Rp10 triliun sebagai pinjaman pemulihan ekonomi ke daerah pada 2021 nanti.
"Untuk investasi pemerintah Rp10 triliun, dalam hal ini dalam rangka pinjaman PEN daerah," ujarnya dalam rapat Komisi XI DPR, Selasa (15/9).
Ia mengatakan dana tersebut untuk membantu daerah terdampak covid-19 yang memiliki program atau kegiatan pemulihan ekonomi daerah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, ia mengungkapkan sebanyak delapan pemerintah daerah (pemda) mengajukan pinjaman kepada pemerintah pusat. Total usulan pinjaman daerah senilai Rp12,24 triliun pada 2020.
"Usulan pinjaman kepada 8 daerah total Rp12 triliun untuk pemda," katanya belum lama ini.
Tak hanya untuk tahun ini, delapan pemda tersebut juga mengajukan pinjaman untuk tahun depan senilai Rp16,07 triliun. Dengan demikian, total pinjaman yang diusulkan pemda sebesar Rp28,32 triliun dalam dua tahun.
Delapan daerah tersebut termasuk Pemerintah Provinsi Pemprov (Pemprov) DKI Jakarta dan Jawa Barat (Jabar) yang telah disetujui pada Senin (27/7) lalu.
Total pinjaman untuk DKI Jakarta sendiri sebesar Rp12,48 triliun pada 2020 dan 2021. Sementara, Jabar akan memperoleh pinjaman Rp4 triliun.
Selanjutnya, enam daerah lain yang mengikuti jejak DKI Jakarta dan Jabar meliputi, Provinsi Banten sebesar Rp4,12 triliun, Provinsi Gorontalo Rp1,54 triliun, Provinsi Sulawesi Selatan Rp2,95 triliun, dan Provinsi Sulawesi Utara Rp1,02 triliun.
Selain itu, usulan pinjaman dari Kabupaten Probolinggo senilai Rp138,58 miliar dan Kota Bogor Rp2,05 triliun. Seluruh usulan dana pinjaman itu akan digunakan pemda untuk pembangunan dan peningkatan infrastruktur.