8 Daerah Prioritas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi

CNN Indonesia
Senin, 14 Sep 2020 17:48 WIB
Presiden Jokowi memprioritaskan penanganan covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional (PEN) pada delapan daerah dengan jumlah kasus tertinggi virus corona.
Presiden Jokowi memprioritaskan penanganan covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional pada delapan daerah dengan jumlah kasus tertinggi virus corona.(CNN Indonesia/Bisma Septalisma).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprioritaskan penanganan covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional pada delapan daerah dengan jumlah kasus tertinggi virus corona. Delapan daerah ini menyumbang 74 persen dari total kasus positif di Indonesia.

Delapan provinsi tersebut antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Papua.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan arahan tersebut masih terus dikoordinasikan bersama dengan pemerintah daerah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab keputusan-keputusan yang akan diambil harus terintegrasi dan efektif menekan laju penyebaran virus tapi dampaknya terhadap perekonomian juga harus seminimal mungkin.

Karenanya sebisa mungkin pembatasan yang dilakukan pemerintah hanya berskala lokal yakni di tingkat desa, RW hingga RT.

"Presiden minta dalam dua minggu ini dikoordinasikan dan konsentrasi di 8 wilayah terdampak yang lebih besar kenaikannya, menugaskan Pak Wakil Ketua Komite Luhut dan juga Kepala Satgas Covid untuk memnitor dan sekaligus melakukan evaluasi," ujar Airlangga.

Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) delapan daerah yang jadi prioritas penanganan pandemi memang punya kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional. Jika kasus covid-19 di daerah-daerah tersebut tak bisa dikendalikan, mustahil aktivitas bisnis akan kembali normal dan pemulihan ekonomi dapat berjalan lancar.

Pemprov DKI Jakarta, misalnya, punya kontribusi 17,17 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) namun anjlok hingga minus 8,22 persen pada kuartal II 2020. Hingga 13 September jumlah kasus positif covid-19 di ibukota juga masih menduduki peringkat tertinggi yakni sebanyak 40.751 kasus.

Kemudian, Jawa Timur yang memiliki sumbangan kepada PDB sebesar 14,60 persen mengalami pertumbuhan ekonomi minus 5,9 persen pada kuartal II 2020. Hingga kemarin, angka kasus covid-19 di wilayah tersebut mencapai 30.540 kasus atau tertinggi kedua setelah DKI Jakarta.

Lalu, ada provinsi Jawa Tengah dengan sumbangan terhadap PDB nasional sebesar 8,60 persen. Pada kuartal II 2020 pertumbuhan ekonomi provinsi di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo itu minus 5,94 persen. Sementara hingga kemarin kasus positif di provinsi ini mencapai 10.150 kasus.

Sementara Jawa Barat, dengan sumbangan terhadap PDB nasional sebesar 13,45 persen, mengalami pertumbuhan ekonomi minus 5,98 persen pada kuartal II lalu. Per kemarin angka positif covid-19 di wilayah ini mencapai 7.685 kasus.

Selanjutnya, Kalimantan Selatan yang memiliki andil pada PDB nasional sebesar 1,1 persen. Pertumbuhan ekonomi wilayah ini terjungkal hingga minus 2,6 persen pada kuartal II lalu sementara kasus covid-19nya secara kumulatif mencapai 9.282 kasus per 13 September.

Sulawesi Selatan dengan kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 3,2 persen mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi hingga minus 3,9 persen pada kuartal II lalu. Per 13 September jumlah kasus covid-19 secara kumulatif di provinsi tersebut tembus 13.291.

Lalu Papua yang dengan kasus aktif secara kumulatif mencapai 4.476  kaus per 13 September 2020. Meski pertumbuhan ekonomi kuartal II-nya masih tumbuh 4,52 persen namun diprediksi posisinya akan berbanding terbalik pada kuartal III mendatang. 

Terakhir, Sumatera Utara dengan kontribusi terhadap PDB nasional mencapai 5,1 persen, pada kuartal II lalu mengalami pertumbuhan negatif 2,37 persen. Sementara hingga kemarin, kasus covid-19 secara kumulatif di provinsi ini mencapai 8.465 kasus.

[Gambas:Video CNN]



(hrf/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER