Pencairan dana insentif program Kartu Prakerja rupanya masih sering dikeluhkan peserta. Sebab, masih ada saja peserta yang sudah melakukan pelatihan Kartu Prakerja, namun insentifnya tidak kunjung cair.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengonfirmasi hal ini. Menurutnya, memang ada beberapa kendala dalam pencairan insentif yang berasal dari kesalahan data.
Berikut daftar kesalahan yang sering membuat pencairan dana insentif terhambat:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan biasanya ada peserta yang belum memperbaharui nomor dompet digital (e-wallet), sehingga terjadi perbedaan dengan yang terdaftar dan yang dipegang peserta. Kesalahan lain, misalnya karena menggunakan rekening orang lain.
Beberapa peserta ada pula yang menggunakan NIK berbeda, baik antara NIK yang didaftarkan pada rekening maupun NIK untuk pendaftaran e-wallet. Hal ini bisa membuat pencairan juga terkendala.
Beda nomor telepon juga bisa menjadi kendala. Biasanya, hal ini terjadi lantaran peserta mengganti nomor handphone yang sebelumnya sudah terdaftar.
Dari tiga hal ini, Denni meminta para peserta melakukan upgrade ulang dan memastikan semua data kepesertaan mereka mulai dari nomor rekening, e-wallet, nomor telepon hingga nomor kepesertaan Kartu Prakerja agar lengkap dan sesuai.
"Jadi yang diperlukan melakukan upgrade rekening bank maupun e- wallet teman-teman, kemudian ketika upgrade bisa saja gagal karena teleponnya ganti, rekening ganti, kemudian NIK beda dengan NIK yang ada di pendaftaran Kartu Prakerja," ujar Denni.
Jika pembaruan telah dilakukan tetapi insentif tak kunjung tercairkan, ia meminta para peserta untuk memeriksa lagi apakah pelatihan telah selesai dilakukan dan telah memberikan penilaian (rating) kepada mitra Kartu Prakerja.
Bila sudah dilakukan, ia meminta peserta menunggu sampai proses audit atau review selesai.
"Kalau teman-teman pastikan semua data sama, tapi kenapa ini belum dibayar? Kami sedang mereview bersama komite lembaga pengawas," pungkasnya.