Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari memastikan pelatihan offline Kartu Prakerja batal dilaksanakan tahun ini mengingat masih tingginya angka penyebaran covid-19.
Di samping itu, pelatihan dengan cara tatap muka atau langsung juga membutuhkan anggaran besar sementara anggaran yang disediakan saat ini hanya sebatas pelatihan virtual.
"Karena itu disarankan jangan dulu diselenggarakan, demi memastikan tidak hanya masalah perekonomian tetapi juga masalah kesehatan dari peserta prakerja," ujarnya dalam bincang sore bersama media, Selasa (15/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Denni memaparkan keputusan tersebut diambil setelah berkoordinasi dengan Ketua Tim pakar Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
Denni mengungkap pelatihan secara tatap muka atau offline memang bisa dilaksanakan di zona-zona hijau. Namun, mengingat kondisi zona hijau pandemi yang makin sedikit saat ini, ia menyarankan agar pelaksananya ditunda.
"Pelatihan offline harus dijalankan dengan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Kemudian beliau mengatakan protokol kesehatan ini memang untuk beberapa daerah tertentu tidak sebagus di kota-kota besar," jelas Denni.
Namun, Denni mengatakan bahwa Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah meminta pihaknya melakukan eksplorasi lokasi mana saja yang dapat menerapkan pilot project pelatihan tatap muka.
Di samping itu pihaknya juga diminta berkoordinasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan serta Kementerian Pendidikan dan kebudayaan terkait pemilihan balai latihan kerja yang dipilih sebagai mitra.
"Kedua pendaftaran offline itu juga di dalam Permenko telah disebutkan bahwa itu nanti diatur lebih lanjut oleh Permenaker karena yang menjadi koordinator adalah Kemenaker, " tandasnya.