Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan melakukan realokasi dana PEN supaya bisa terserap 100 persen.
"Dari total pagu anggaran Rp695,2 triliun, realisasi bisa mencapai 100 persen dengan komposisi realokasi pada enam kelompok kegiatan," ujarnya dalam Konferensi Pers Komite Penanganan Covid-19 dan PEN, Jumat (18/9).
Berdasarkan data yang disampaikannya, sebanyak dua sektor ditargetkan mengalami kenaikan anggaran. Pertama, sektor perlindungan sosial dari pagu anggaran Rp203,90 triliun menjadi Rp242,01 triliun, atau setara 118 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, dukungan kepada sektor UMKM dari Rp123,47 triliun menjadi Rp128,05 triliun atau setara 103 persen.
Namun, serapan anggaran pada sektor lainnya diprediksi tak mencapai 100 persen. Dana itu meliputi, sektor kesehatan diprediksi sebesar Rp84,02 triliun, atau 95,96 persen dari anggaran Rp87,55 triliun.
Kemudian, serapan sektoral kementerian/lembaga dan pemerintah daerah diproyeksi sebesar Rp71,55 triliun, atau 67,42 persen dari Rp106,11 triliun.
Selanjutnya, serapan pembiayaan korporasi diproyeksi mencapai Rp49,05 triliun, atau 89,64 persen dari pagu anggaran Rp53,60 triliun. Kemudian, proyeksi realisasi insentif dunia usaha mencapai 100 persen dari pagu senilai Rp120,61 triliun.
Realisasi Serapan PEN 36,6 Persen
Dalam kesempatan yang sama, ia mengungkapkan realisasi PEN hingga 17 September 2020 tercatat sebesar Rp254,4 triliun. Angka serapan itu setara 36,6 persen dari pagu anggaran Rp695,2 triliun.
"Realisasi anggaran PEN terjadi akselerasi pencairan anggaran yaitu Rp254,4 triliun atau 36,6 persen dari pagu Rp695,2 triliun," katanya.
Untuk sektor kesehatan, realisasinya mencapai Rp18,45 triliun, atau 21,07 persen dari pagu anggaran Rp87,55 triliun.
Kemudian, realisasi perlindungan sosial sebesar Rp134,4 triliun, atau 66,4 persen dari pagu anggaran Rp203,9 triliun.
Lalu, realisasi anggaran sektor kementerian/lembaga dan pemerintah daerah senilai Rp20,53 triliun, atau 19,34 persen dari pagu anggaran Rp106,11 triliun.
Pemerintah juga telah mengalirkan insentif dunia usaha sebesar Rp22,23 triliun, atau 18,43 persen dari Rp 120,61 triliun.
Selanjutnya, realisasi anggaran dukungan kepada UMKM senilai Rp58,74 triliun, atau 47,57 persen dari pagu anggaran Rp123,47 triliun.
Namun, ia tidak merincikan realisasi untuk realisasi pembiayaan korporasi dari pagu Rp53,60 triliun.
Sebelumnya, Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah hingga saat ini belum menyalurkan anggaran pembiayaan korporasi sebesar Rp53,60 triliun. Ia menuturkan dana tersebut ditargetkan bisa terealisasi pada akhir September ini. Pasalnya, pemerintah akan mencairkan sejumlah Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada sejumlah perusahaan.
"Memang yang masih tunggu adalah pembiayaan koperasi. Ini ada beberapa PMN yang mudah-mudahan akhir September ini bisa cair, gelondongannya cukup besar sehingga nanti ada kenaikan signifikan akhir bulan ini," ucapnya dalam keterangan pers virtual melalui Youtube Sekretariat Presiden.