Indeks orang tajir versi Bloomberg atau Bloomberg Billionaires Index rutin memperbarui daftar harian 500 orang terkaya dunia.
Dalam daftar yang dipimpin oleh bos Amazon Jeff Bezos tersebut, terdapat empat taipan asal Indonesia.
Berikut adalah daftar konglomerat RI yang berhasil menembus daftar bergengsi tersebut per Kamis (24/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bos Grup Djarum Budi Hartono kembali memimpin daftar konglomerat asal RI di kancah internasional. Dengan total kekayaan sebesar US$12,7 miliar atau sekitar Rp187,9 triliun (asumsi kurs Rp14.800 per dolar AS), ia menempati kursi ke-139 dari orang terkaya di dunia versi Bloomberg.
Sejak pencatatan terakhir, kekayaan Budi menyusut sebesar US$29,8 juta. Sementara, apabila dibandingkan tahun lalu, kekayaan Budi merosot US$4,39 miliar.
Selain bisnis kretek, Budi bersama saudaranya Michael Hartono juga memiliki berbagai usaha raksasa lainnya seperti Bank BCA, Polytron, dan GDP Venture.
Orang Indonesia terkaya selanjutnya dalam daftar ini tak jauh-jauh dari keluarga Hartono. Posisi orang terkaya ke-150 tahun ini diduduki oleh Michael Hartono.
Bloomberg menyebut kekayaannya mencapai US$11,8 miliar atau sekitar Rp174,6 triliun, menipis US$30,6 juta dari posisi terakhir atau menyusut US$4,24 miliar dari tahun sebelumnya.
Meski kekayaan pria kelahiran Kudus ini menyusut lumayan dalam, ia masih menduduki peringkat orang terkaya kedua Indonesia versi Bloomberg.
Menduduki peringkat ke 359 terkaya dunia, Tan Siok Tjien menjadi wanita satu-satunya dari Indonesia yang berhasil masuk dalam daftar tersebut.
Kekayaannya dilaporkan sebesar US$5,91 miliar atau sekitar Rp87,4 triliun, berkurang sebesar US$137 juta sejak laporan terakhir atau minus US$1,91 miliar dari kekayaannya tahun lalu.
Tan merupakan janda dari mendiang pendiri PT Gudang Garam Tbk Tjoa Jien Hwie alias Surya Wonowidjojo. Sejak kematian suaminya pada 1985 silam, ialah yang mengendalikan usaha Gudang Garam.
Terakhir, WNI keturunan India Sri Prakash Loha yang merupakan pendiri dan ketua perusahaan petrokimia dan tekstil, Indorama Corporation, menempati posisi orang ke-401 terkaya dunia.
Kekayaannya sebesar US$5,5 miliar atau sekitar Rp81,4 triliun, menyusut sebesar US$65,6 juta dari posisi terakhir. Namun, apabila dibandingkan 2019, kekayaannya meningkat US$72,2 juta.
Lahir di India, Sri Prakash Lohia pindah ke Indonesia pada usianya ke 19 bersama ayahnya. Ia mendirikan usaha pertamanya Indorama Synthetics pada 1976 di Purwakarta, Jawa Barat.