IMF Ramal Ekonomi Global Akan Membaik

CNN Indonesia
Jumat, 25 Sep 2020 03:37 WIB
IMF memproyeksikan kondisi ekonomi global tahun ini akan membaik. Proyeksi ini lebih optimis jika dibandingkan dengan yang mereka keluarkan pada Juni lalu.
IMF memproyeksikan ekonomi global akan lebih baik dibandingkan perkiraan yang mereka keluarkan Juni lalu. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan kondisi ekonomi global tahun ini akan membaik dari yang mereka keluarkan Juni lalu.

"Data yang masuk baru-baru ini menunjukkan prospek mungkin agak kurang mengerikan dari yang diproyeksikan dalam World Economic Outlook Juni lalu," kata juru bicara Gerry Rice seperti dikutip dari AFP, Jumat (25/9)

Atas perkembangan itu, IMF akan memperbarui proyeksi mereka. Pembaruan rencananya dilakukan 13 Oktober.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun demikian, Rice tidak mengungkapkan rincian tentang proyeksi baru tersebut. Sebagai informasi, IMF dalam proyeksi yang mereka keluarkan Juni, mengatakan PDB dunia akan turun sebesar 4,9 persen pada tahun ini.

Penurunan dipicu oleh penyebaran virus corona yang terjadi belakangan ini. Mereka juga menyatakan virus akan melenyapkan aliran uang US$ 12 triliun selama dua tahun.

Namun, di tengah proyeksi pesimis itu, kinerja ekonomi China dan beberapa negara maju lainnya mulai lepas dari tekanan dan membaik. Kondisi itu terjadi akibat pelonggaran penguncian  wilayah yang mereka lakukan.

"Saya menekankan bahwa kita tidak keluar dari masalah. Tapi, kami melihat tanda-tanda perdagangan global perlahan mulai pulih," kata Rice.

[Gambas:Video CNN]

Ia mengakui prospek pemulihan ekonomi global sekarang ini dibayangi kekhawatiran atas gelombang kedua infeksi corona.

Ancaman tersebut dapat merusak pertumbuhan. Apalagi, di tengah kekhawatiran itu, Inggris dan Prancis menerapkan kembali beberapa pembatasan kegiatan masyarakat demi mencegah penyebarluasan virus corona, meskipun dalam skala yang jauh lebih terbatas dibanding yang diterapkan pada awal tahun lalu.

Di tengah kondisi tersebut Rice mengatakan rumah tangga dan bisnis di Amerika Serikat juga menghadapi tantangan dan mengisyaratkan mereka membutuhkan dana dukungan fiskal yang lebih banyak untuk mendorong perekonomian.

(afp/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER