Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjamin ketersediaan obat untuk pasien virus corona selama perawatan. Ia bilang distribusi obat dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Terkait ketersediaan obat pemerintah menjamin obat melalui BUMN. Pemerintah akan terus adakan stok, stok terus diproduksi," ucap Airlangga dalam konferensi pers usai rapat terbatas secara virtual, Senin (28/9).
Ia memaparkan beberapa obat untuk pasien yang terinfeksi virus corona antara lain favipiravir, remdesivir, lopinavir, dan ritonavir. Menurutnya, perusahaan pelat merah akan terus memproduksi obat-obatan untuk pasien corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harus diupayakan untuk segera produksi dalam negeri. Kita cari bahan-bahannya itu nanti, jadi jangan ada hambatan," kata Luhut.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta PT Bio Farma (Persero) mempercepat produksi obat remdesivir. Pasalnya, obat tersebut disebut-sebut bisa mengobati pasien covid-19."Bahan dan ketersediaan obat didorong terus oleh BUMN," jelas Airlangga.
Sementara, Menteri Kesehatan Terawan mengatakan pihaknya akan mendukung semua riset yang dilakukan untuk memproduksi remdesivir dalam negeri. Untuk itu, Kementerian Kesehatan akan bekerja sama dengan BUMN farmasi dan BPOM.
"Kami akan koordinasi supaya segala sesuatu tepat sasaran, tepat waktu dan kita tidak membuat kebijakan yang justru kita tidak bisa menyelamatkan (pasien covid-19) seperti apa yang Pak Luhut sampaikan," ujar Terawan.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menambahkan manajemen telah mengurus izin untuk memproduksi remdesivir. Saat ini terdapat dua cara untuk memproduksinya yaitu, pertama, kerja sama dengan India dan riset sebelum memproduksi remdesivir.
Kedua, perusahaan juga akan menggandeng BUMN lain untuk melakukan uji klinis obat tersebut.