OJK Fokus Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

OJK | CNN Indonesia
Kamis, 01 Okt 2020 19:15 WIB
OJK menggelar program strategis yang difokuskan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
OJK menggelar program strategis yang difokuskan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. (Foto: dok. OJK)
Jakarta, CNN Indonesia --

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan program strategis yang difokuskan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat lewat potensi ekonomi di daerah, pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dan layanan keuangan dari hulu sampai hilir, serta peningkatan literasi dan inklusi keuangan.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso meyakini, masih banyak potensi tersimpan di daerah-daerah yang dapat mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.

Wimboh menjelaskan, OJK telah menggelar beragam program yang mendorong perluasan akses keuangan di daerah, serta masyarakat atau usaha kecil, seperti Bank Wakaf Mikro (BWM), Program Jaring, Laku Pandai, TPAKD, BumDes Center, dan Pilot Project KUR Klaster.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menginisiasi pengembangan BUMDes melalui program BUMDes Center yang kini telah terbentuk 29 BUMDes Center di Sumsel, Kaltim, Jawa, NTT, dan Papua. Saat ini kami juga mensinergikan program BUMDes Center dengan program Bank Wakaf Mikro," kata Wimboh.

Tak sampai di sana, OJK juga berinovasi agar masyarakat daerah memiliki akses pembiayaan yang cepat, mudah, dan murah melalui program kerja sama dengan Pemerintah Daerah dalam forum TPAKD menggunakan skema Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR). Hingga 22 September, Wimboh menyebut 19 TPAKD telah mengimplementasikan skema tersebut, dengan nilai penyaluran mencapai Rp585,7 miliar mencakup 47,8 debitur.

Untuk mengakselerasi penyaluran KUR, OJK mengembangkan pilot KUR Klaster di Desa Karang Sari, Sumatera Selatan dengan mengoptimalkan peran BUMDes yang akan didorong secara masif ke berbagai daerah. Sementara demi mendukung perkembangan UMKM, OJK meluncurkan Go Digital UMKM, seiring dengan kecenderungan masyarakat untuk bertransaksi secara digital.

Saat ini, Wimboh mengatakan bahwa OJK tengah mengembangkan ekosistem digital Bank Wakaf Mikro melalui aplikasi BWM Mobile. Nantinya, nasabah BWM yang merupakan pelaku usaha mikro akan dapat beroperasi secara digital saat halaqoh (pertemuan) mingguan, melakukan pembayaran dengan QRIS, serta bertransaksi melalui layanan digital perbankan dan jaringan pemasaran para pelaku UMKM yang terhubung dengan marketplace maupun BUMDes.

"OJK juga senantiasa meningkatkan tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat sejak dini, karena hal ini berkorelasi positif dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Edukasi keuangan menjadi tonggak utama untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dengan terus menerus melakukan
program edukasi secara virtual di masa pandemi ini," ujar Wimboh.

Wimboh menuturkan, inklusi keuangan itu pun diterapkan dalam Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) sebagai salah satu wujud Aksi Pelajar Indonesia Menabung. Sampai saat ini, terdata sebanyak 33,9 juta pelajar telah memiliki rekening tabungan.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER