Peningkatan Kasus Corona Akan Bebani IHSG di Awal Pekan

CNN Indonesia
Senin, 05 Okt 2020 06:24 WIB
IHSG diramal melemah pada awal pekan ini akibat tertekan kabar infeksi virus corona yang menimpa Presiden As Donald Trump
IHSG diramal melemah pada awal pekan ini akibat tertekan sentimen infeksi virus corona pada Presiden AS Donald Trump. Ilustrasi. ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA).
Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal sulit bangkit dari zona merah pada pekan ini. Tekanan akan datang dari kasus infeksi virus corona yang menimpa Presiden AS Donald Trump pada akhir pekan lalu.

Director Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan sentimen itu akan membuat pergerakan bursa saham nasional terbatas di rentang 4.889 sampai 5.002 pada pekan ini.

Akhir pekan lalu, indeks ditutup melemah 0,87 persen di level 4.926.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini IHSG masih berpotensi bergerak dalam rentang terbatas," ucap William seperti dikutip dari risetnya, Senin (5/10).

Selain karena sentimen pekan lalu, William mengatakan ada beberapa hal yang juga akan mempengaruhi kinerja pasar modal pada awal pekan ini. Salah satunya, pergerakan pasar global dan regional.

Selain itu, pergerakan juga akan dipengaruhi aliran modal asing yang masih mencatatkan jual bersih dari investor asing alias capital outflow.

"Ini akan turut membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," tuturnya.

[Gambas:Video CNN]

Senada, Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan memperkirakan IHSG masih akan melemah pada awal pekan ini. Proyeksinya, IHSG berada di level support 4.880 dan resistance 4.971.

"Secara teknikal pergerakan gagal membentuk formasi double bottom sempurna dan kembali bergerak pada trend konsolidasi. Pergerakan pada awal pekan diperkirakan masih akan minim sentimen pendorong," ujar Dennies.

Selain itu, pelemahan IHSG juga dipengaruhi sentimen peningkatan jumlah kasus covid-19 di dalam negeri yang secara harian masih cukup tinggi. Sentimen itu masih terus mengkhawatirkan pelaku pasar.

(uli/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER