Bursa saham global bergolak pada perdagangan Jumat (2/10), setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan istri Melania Trump dinyatakan positif covid-19.
Melansir CNN.com, indeks Dow Jones Industrial Average (INDU) terkoreksi 445 poin atau 1,6 persen setelah Trump mencuit kabar tersebut lewat Twitter. Senada, indeks S&P 500 (SPX) juga melempem, turun 1,7 persen dan indeks Nasdaq (COMP) terkikis sebesar 2,3 persen.
Saham di Asia Pasifik juga tak mampu menghindari 'efek Trump', tercatat indeks Nikkei 225 (N225) di Jepang ditutup merah 0,7 persen. Sementara, indeks milik Negeri Kangguru S&P/ASX 200 melorot 1,4 persen pada perdagangan hari ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak jauh berbeda, berbagai pasar modal di Eropa juga tertekan, tengok saja indeks Inggris FTSE 100 (UKX) yang terjun 1 persen. Senasib, CAC 40 (CAC40) milik Prancis merosot 2 persen diikuti DAX Indeks (DAX) di Jerman melemah 1,1 persen.
Tak hanya pasar modal, pasar minyak pun ikut anjlok. Harga minyak mentah berjangka AS dilaporkan terbanting 4,3 persen menjadi US$37,06 per barel.
Sementara minyak Brent, patokan minyak dunia, turun 4,2 persen menjadi US$39,2 per barel.
Saham berjangka AS sejatinya sudah cenderung menetap di posisi rendah akibat tak jelasnya nasib rencana stimulus ekonomi AS. Stabilitas pasar pun kian bergejolak setelah Trump dinyatakan mengidap virus yang telah menginfeksi lebih dari 7,3 juta warga AS itu.
Lihat juga:Kabar Trump Positif Corona Angkat Harga Emas |
Analis Pasar Senior untuk Asia Pasifik Jeffrey Halley menyebut dampak diagnosis Trump terhadap pasar langsung dirasakan. Ia memproyeksikan aset safe haven akan terus menguat. "Diagnosis Trump langsung (berdampak) negatif," kata dia.
Selepas berita disiarkan, berbagai mata uang dunia menguat terhadap dolar AS, salah satunya Yen Jepang yang diperdagangkan di sekitar 105 yen per dolar AS atau naik 0,4 persen.
Sedangkan, harga emas terangkat tipis menjadi US$1.913 per ounce.