Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin mengingatkan PT Pertamina (Persero) bahwa sebagian besar pendapatan mereka bisa lari ke PT PLN (Persero) akibat transisi penggunaan energi, misalnya dari energi fosil ke listrik.
Peringatan ia sampaikan terkait porsi pendapatan Pertamina saat ini yang sekitar 60 persen sampai 65 persen berasal dari bisnis penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM).
BBM merupakan bahan bakar yang berasal dari energi fosil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, perkembangan zaman saat ini menuntut transisi energi dari fosil ke yang lebih tinggi teknologi dan lebih ramah lingkungan. Maka muncullah pemanfaatan energi listrik, seperti kendaraan berbasis listrik yang bisa menjadi potensi bisnis baru bagi PLN.
"Apa yang terjadi? Yang terjadi sekitar 60 persen sampai 65 persen revenue Pertamina akan hilang dan pindah ke PLN karena berubah jadi mobil listrik. Ya memang tidak akan 100 persen langsung terjadi, mungkin perlu 10-20 tahun, tapi akan terjadi," ujar Budi di acara diskusi yang digelar Lemhannas pada Selasa (5/10).
Untuk itu, ia menilai Pertamina harus bisa semakin inovatif dalam mencari celah bisnis baru ke depan. Celah ini agar perusahaan tetap bisa mendapat keuntungan dari perubahan atau transisi energi.
Saat ini, kata Budi, celah yang bisa dimanfaatkan BUMN itu adalah menggarap pasar energi baru terbarukan. Sebab, penggunaannya sejatinya masih berupa energi fosil, namun ditambahkan dengan sumber daya lain.
Misalnya, biodiesel yang merupakan energi campuran dari solar atau diesel dengan minyak nabati (FAME). Dengan begitu, ada perkembangan inovasi yang bisa menjawab kebutuhan bisnis di masing-masing sektor.
"Ini perlu dilakukan karena kita akan terus dihadapkan pada transisi energi itu sendiri juga," tandasnya.
(uli/agt)