Buruh Demo Tolak Omnibus Law, Rupiah Mandek di Rp14.710

CNN Indonesia
Kamis, 08 Okt 2020 16:22 WIB
Rupiah bertahan pada posisi Rp14.710 per dolar AS, sama persis dengan perdagangan hari sebelumnya, merespons demo buruh tolak Omnibus Law.
Rupiah bertahan pada posisi Rp14.710 per dolar AS, sama persis dengan perdagangan hari sebelumnya, merespons demo buruh tolak Omnibus Law. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.710 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Kamis (8/10) sore. Mata uang Garuda stagnan jika dibandingkan perdagangan kemarin sore di level Rp14.735 per dolar AS.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.750 per dolar AS atau menguat dari Rp14.784 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.

Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Dolar Singapura menguat 0,14 persen, won Korea Selatan menguat 0,45 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, peso Filipina menguat 0,07 persen, rupee India menguat 0,12 persen, yuan China menguat 0,37 persen, ringgit Malaysia menguat 0,29 persen, dan bath Thailand menguat 0,05 persen.

Hanya dolar Taiwan yang terpantau masih melemah sebesar 0,23 persen. Sedangkan pergerakan yen Jepang stagnan seperti rupiah.

Sebaliknya, mayoritas mata uang di negara maju bergerak melemah terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,32 persen persen, dolar Australia melemah 0,35 persen dan franc Swiss melemah 0,05 persen. Hanya dolar Kanada yang terpantau menguat 0,14 persen. 

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra penguatan rupiah hari ini tertahan karena pelaku pasar mewaspadai gejolak reaksi terhadap Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja (UU Ciptaker) di berbagai daerah.

Padahal, seharusnya rupiah bisa menguat bersama mata uang Asia lainnya karena pelemahan dolar yang dipicu dari penolakan Presiden AS Donald Trump terhadap paket stimulus ekonomi tahap dua. 

"Persetujuan parsial stimulus AS oleh Trump memberikan sentimen positif ke aset berisiko. Tapi mungkin karena kekhawatiran demo, penguatan rupiah jadi tertahan," kata Ariston kepada CNNIndonesia.com

Meski demikian dinamika seputar stimulus tambahan covid-19 di AS masih akan mempengaruhi pelaku pasar keuangan di dalam negeri hingga besok.

"Dari eksternal sebenarnya sentimen pasar masih positif sehingga harusnya bisa membantu penguatan rupiah terhadap dollar AS," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]



(hrf/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER