Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Benny Soetrisno menyebut kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi akan memperlancar gerak perekonomian di Jakarta.
Namun, hal tersebut tidak akan serta-merta terjadi sebab beberapa sektor usaha perlu jeda waktu untuk kembali mempersiapkan operasionalnya. Misalnya, bioskop dan beberapa tempat hiburan lain yang sebelumnya masih ditutup.
"Setiap PSBB dilonggarkan, pasti pergerakan ekonomi akan lebih cepat. Karena itu sekarang PSBB-nya harus lebih terarah dan selektif, sehingga memberi dorongan aktivitas ekonomi. Sektor usaha bisa lebih adaptif terhadap kebijakan pembatasan," ucapnya saat dihubungi CNNIndonesia.com Senin (12/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Benny, penerapan PSBB transisi yang lebih selektif juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal keempat lebih tinggi. Terlebih, ada optimisme dari dimulainya program vaksinasi jelang libur natal dan tahun baru.
"Saya kira pada kuartal IV pertumbuhan sudah positif, sekitar 2 persen. Itu dengan asumsi PSBB-nya lebih selektif sampai Desember, seperti yang dilakukan di Depok, Bogor dan beberapa kota penyangga," imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Hubungan Internasional Shinta W Kamdani berharap geliat perekonomian ibu kota bisa berangsur pulih.
Terutama, sambung dia, bagi pelaku usaha UMKM serta sektor restoran, ritel, dan jasa lainnya yang tertekan dan terpaksa berhenti karena PSBB diperketat.
"Tentunya perlu ada kerja sama yang solid antara dunia usaha dan pemerintah agar protokol kesehatan dapat terus ditegakkan dengan disiplin, sehingga tidak ada klaster baru baik pabrik ataupun klaster perkantoran," tuturnya.
Ia juga berharap Pemprov DKI Jakarta dapat lebih bijak dalam mengimplementasi kebijakan PSBB. Memang dari sisi protokol kesehatan, seluruh sektor harus secara bersama-sama melaksanakannya secara ketat.
Namun demikian, Pemprov juga harus peduli dengan kebutuhan dunia usaha dalam segi kecepatan penyaluran insentif, kredit, dan bantuan bagi sektor-sektor yang terdampak.
Tanpa ada, dukungan tersebut, makin banyak dunia usaha yang harus gulung tikar dan makin banyak masyarakat yang masuk ke sektor ekonomi informal.
"Sektor ekonomi informal juga akan lebih rentan dibandingkan dunia usaha formal dalam menghadapi kebijakan-kebijakan pembatasan usaha dan ruang gerak. Oleh karena itu dibutuhkan two ways recovery dari segi ekonomi pada bidang usaha dan juga secara kolektif disiplin meminimalisasi transmisi covid-19," tandasnya.