Realisasi Dana Pemulihan Ekonomi untuk Bansos Baru 66 Persen

CNN Indonesia
Senin, 12 Okt 2020 10:10 WIB
Presiden Jokowi menyebut anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk bansos baru 66 persen atau Rp134 triliun per 7 Oktober 2020.
Presiden Jokowi menyebut anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk bansos baru 66 persen atau Rp134 triliun per 7 Oktober 2020. Ilustrasi. (CNNIndonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan realisasi anggaran pemulihan ekonomi (PEN) untuk bantuan sosial (bansos) baru sebesar 66 persen per 7 Oktober 2020. Artinya, dana yang digunakan baru sebesar Rp134 triliun dari alokasi Rp203,9 triliun.

"Untuk proses PEN sampai 7 Oktober 2020 saya mencatat realisasi anggaran khusus untuk anggaran klaster bansos sudah mencapai Rp66 persen," ungkap Jokowi dalam pembukaan rapat terbatas (ratas) secara virtual, Senin (12/10).

Kemudian, realisasi dana PEN untuk klaster usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) baru sebesar 76 persen. Dengan kata lain, dana yang terserap Rp93 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, ia mencatat realisasi anggaran untuk klaster tambahan subsidi energi sebesar 94 persen per awal Oktober. Salah satu subsidi energi yang diberikan di masa pandemi adalah subsidi listrik untuk rumah tangga dan industri.

"(Realisasi) klaster tambahan subsidi energi 94 persen," jelas Jokowi.

Sebelumnya, Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Komite PCPEN Budi Gunadi Sadikin menyatakan realisasi penyerapan dana PEN hingga akhir September 2020 tercatat sebesar Rp318,5 triliun atau 45,8 persen dari pagu Rp695,2 triliun.

Sebagian besar penyerapan terjadi di sektor perlindungan sosial atau bansos.

Ia mengungkapkan realisasi untuk perlindungan sosial sebesar Rp157,03 triliun, UMKM sebesar Rp84,85 triliun, sektoral kementerian/lembaga (k/l) dan pemerintah daerah (pemda) Rp26,61 triliun, sedangkan pembiayaan korporasi masih nihil.

Budi bilang tren penyaluran dana penanganan pandemi virus corona terus meningkat setiap pekan. Hal ini terjadi sejak Juli hingga September 2020.

Kendati begitu, Budi mengakui penyaluran dana PEN pada kuartal IV 2020 akan lebih menantang. Pasalnya, ekspektasi masyarakat tentu lebih besar terhadap negara di masa pandemi ini.

Diketahui, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk penanganan pandemi virus corona sebesar Rp695,2 triliun. Dana itu dikucurkan melalui sejumlah program.

Rinciannya, untuk bansos sebesar Rp203,9 triliun, UMKM sebesar Rp123,46 triliun, insentif usaha Rp120,61 triliun, kementerian/lembaga atau pemerintah daerah Rp106,11 triliun, kesehatan Rp87,55 triliun, dan pembiayaan korporasi Rp53,55 triliun.

[Gambas:Video CNN]



(aud/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER