Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menguat pada perdagangan Rabu (14/10). Penguatan ditopang oleh keputusan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di level 4 persen.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menilai keputusan Gubernur BI Perry Warjiyo tersebut sejalan dengan langkah pemulihan ekonomi nasional. Hal itu ditangkap oleh pelaku pasar sebagai sinyal positif.
Selain itu, indeks juga masih ditopang oleh optimisme UU Omnibus Law Cipta Kerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pergerakan masih didorong optimisme dampak baik perekonomian dari Omnibus Law serta suku bunga BI yang ditahan di level 4 persen sejalan dengan langkah pemulihan ekonomi nasional," katanya seperti dikutip dari riset hariannya.
Diketahui, Rapat Dewan Gubernur BI (RDG BI) memutuskan menahan tingkat suku bunga acuan (7 Days Reverse Repo Rate/7DRRR) pada posisi 4 persen pada Oktober 2020. Begitu pula, dengan tingkat suku bunga deposit facility dan bunga lending facility masing-masing tetap di 3,25 persen dan 4,75 persen.
Perry mengatakan keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi global yang terus membaik, termasuk besarnya stimulus fiskal, salah satunya di AS.
Pun begitu, ia mengingatkan investor untuk mewaspadai potensi profit taking (ambil untung) dalam jangka pendek. Dennies memproyeksikan indeks saham bergerak di rentang support 5.041-5.086 dan resistance 5.154-5.177.
Senada, Director Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya melihat indeks masih akan naik terbatas. "Pola pergerakan IHSG terlihat sedang berusaha menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik," ucapnya.
Namun, fluktuasi nilai tukar rupiah serta masih tercatatnya arus modal keluar asing sepanjang tahun akan turut memberikan sentimen terhadap pola gerak IHSG.
Ia memprediksi IHSG melaju di rentang support 4.889 dan resistance 5.188. Adapun saham-saham pilihannya yaitu BBCA, BBNI, CTRA, JSMR, ASII, INDF, ACES, dan ERAA.
Di sisi lain, saham-saham utama Wall Street ditutup melemah. Indeks Dow Jones turun 0,55 persen ke level 28.679, S&P 500 merah 0,63 persen ke level 3.511, dan Nasdaq Composite tertekan 0,1 persen menjadi 11.863.