Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni P Purbasari mengungkap dampak Kartu Prakerja sudah mulai dirasakan sejak program ini dijalankan April lalu.
Ia mengklaim 11 persen dari peserta Prakerja yang semula menganggur kini telah memiliki pekerjaan atau berwirausaha. Kemudian, 47 persen peserta yang terkena PHK, bisa kembali bekerja di tengah pandemi covid-19.
"Jadi bisa dikatakan Kartu Prakerja membantu mempertahankan status pekerjaan dan mengurangi pengangguran," ujarnya dalam webinar bertajuk Sinergi Program Prakerja untuk Akselerasi Inklusi Keuangan, Rabu (14/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara keseluruhan, kata Denni, total pendaftar program Kartu Prakerja hingga saat ini telah mencapai 36,6 juta orang dari 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Jumlah itu berasal dari gelombang awal hingga gelombang 10 kemarin. Namun, dari total pendaftar tersebut, jumlah peserta yang lolos seleksi dan diterima untuk mengikuti program hanya sebanyak 5,59 juta orang.
Ia juga menjelaskan kontribusi Kartu Prakerja terhadap inklusi keuangan digital. Menurutnya, sebelum bergabung dengan Prakerja, 13 persen atau sekitar 728 ribu peserta tidak memiliki rekening atau dompet digital (e-wallet).
Setelah mendaftar sebagai peserta Prakerja, sekitar 78 persen di antaranya memilih membuka dompet digital ketimbang rekening bank.
"Hanya dalam waktu kurang dari 7 bulan, mereka sekarang punya e-wallet atau rekening bank. Itu ekuivalen dengan 728 ribu orang. Sebelumnya mereka enggak ada apa-apa," tandasnya.