Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni P Purbasari mengatakan 16 digit nomor Kartu Prakerja akan kedaluwarsa pada 15 Desember 2020. Setelah itu, dana pelatihan sebesar Rp1 juta yang belum terpakai untuk pelatihan akan hangus.
"Seperti kartu kredit, 16 digit angka itu expired 15 Desember tiap tahun," ujarnya dalam webinar bertajuk Sinergi Program Prakerja untuk Akselerasi Inklusi Keuangan, Rabu (14/10).
Selain dana pelatihan, total dana yang akan ditransfer ke peserta terdiri dari insentif pelatihan sebesar Rp600.000 per bulan selama 4 bulan, insentif survei kebekerjaan Rp50.000 per survei untuk 3 kali survei.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Denni mengimbau peserta menjaga nomor kartu mereka. Sebab, sama seperti kartu kredit, nomor Kartu Prakerja dapat disalahgunakan oleh oknum yang ingin mengikuti pelatihan. Jika nomor tersebut tersebar, biaya pelatihan dapat hilang dan peserta tidak dapat mengikuti pelatihan.
Ia mengatakan hingga saat ini total penerima program kartu Prakerja mencapai 5.597.179 peserta. Dari total tersebut yang telah membeli pelatihan sebanyak 5,19 juta dan yang telah selesai minimal 1 pelatihan sebagai syarat mendapatkan insentif sebanyak 4,77 juta.
Kemudian yang telah menerima insentif mencapai 4,55 juta. Insentif tersebut dikirim melalui mitra resmi kartu Prakerja yakni Gopay, DANA, OVO, Link Aja dan Bank BNI.
Beda dengan biaya pelatihan, insentif tersebut tidak akan hangus meski nomor Kartu Prakerja kedaluwarsa.
"Yang penting di sini untuk mendapatkan insentif tidak hanya menyelesaikan pelatihan. Kami menuntut secara digital untuk memberikan rating dan ulasan," ucapnya.
Menurut Denni, Program Kartu Prakerja yang diperkenalkan pada April 2020 tak hanya memberikan bantuan kepada masyarakat agar dapat mempersiapkan diri masuk ke dunia kerja melainkan juga mendorong akselerasi inklusi keuangan. Kini, 4.094.136 penerima Kartu Prakerja memiliki akun e-wallet.
Sebelum bergabung dengan Prakerja, 13 persen atau sekitar 728 ribu peserta tidak memiliki rekening atau dompet digital (e-wallet). Setelah mendaftar sebagai peserta Prakerja, sekitar 78 persen di antaranya memilih membuka dompet digital ketimbang rekening bank.
"Hanya dalam waktu kurang dari 7 bulan, mereka sekarang punya e-wallet atau rekening bank. Itu ekuivalen dengan 728 ribu orang. Sebelumnya mereka enggak ada apa-apa," tandasnya.