Dukung Diversifikasi Pangan, Bulog Luncurkan Mie Sagu

Bulog | CNN Indonesia
Rabu, 21 Okt 2020 19:04 WIB
Perum Bulog meluncurkan produk mie sagu (Sago Mee Bulog) untuk mendorong sagu menjadi alternatif pangan yang selama ini didominasi beras.
Perum Bulog meluncurkan produk mie sagu (Sago Mee Bulog) untuk mendorong sagu menjadi alternatif pangan yang selama ini didominasi beras. (Foto: DOK. Bulog)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perum Bulog meluncurkan produk barunya berupa mie sagu bernama Sago Mee Bulog pada Pekan Sagu Nusantara 2020.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso optimistis sagu dapat menjadi alternatif pangan yang menjanjikan dan dapat menjadi kunci ketahanan pangan di masa depan.

"Banyak keunggulan dari pangan sagu dan produk turunannya dapat menjadi faktor penguat agar pangan sagu dapat diminati oleh masyarakat Indonesia," ujar Budi di Gedung Graha Sawala, Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (20/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia memiliki potensi sagu yang sangat besar. Sekitar 85 persen luas sagu dunia yang tersebar di Sumatera, Maluku, Sulawesi, Papua, termasuk Papua Barat memiliki produktivitas yang sangat tinggi.

Guna mendukung industri sagu di Indonesia, Perum Bulog berencana mengembangkan pabrik pengolahan sagu dan singkong di 20 titik (9 titik di antaranya menjadi prioritas) dengan konsep smart village.

"Kekuatan pada jaringan hilir yang dikuasai Bulog melalui Jaringan Penjualan Penugasan (PSO) dan Jaringan Komersial mempermudah distribusi Mie Sagu ke seluruh Indonesia. Kami akan pasarkan melalui metode penjualan daring lewat ipanganandotcom dan jaringan Rumah Pangan Kita," ujar Budi.

Diversifikasi Pangan

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan potensi Indonesia yang kaya akan produksi sagu harus dimanfaatkan untuk menyukseskan program diversifikasi pangan.

Terlebih selama ini Indonesia masih sangat ketergantungan terhadap beras, yang dapat memicu permasalahan ketahanan pangan nasional.

"Produksi lahan sagu Indonesia adalah yang terbesar di dunia dan sangat melimpah di tanah Papua sehingga membutuhkan suatu gagasan untuk menciptakan alternatif pangan di luar beras. Maka kami melalui kerja sama dengan berbagai pihak telah memulai pengembangan sagu," kata Agus.

(fef)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER