Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia turun drastis 88,95 persen pada September 2020 (year-on-year/yoy) menjadi 153,50 ribu. Kondisi serupa juga terjadi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yakni turun 5,94 persen.
"Tapi penurunan ini terjadi pada wisman melalui jalur laut dan jalur darat sementara wisman melalui udara justru naik," ungkap Kepala BPS Suhariyanto, dalam paparan Indeks Harga Konsumen (IHK) Oktober 2020, Senin (2/11).
Jumlah kunjungan melalui pintu udara tercatat naik signifikan 76,62 persen dibandingkan Agustus 2020. Persentase kenaikan tertinggi terjadi di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh sebesar 400 persen, diikuti oleh Bandara Sam Ratulangi, Sulawesi Utara 138,38 persen, dan Bandara Soekarno-Hatta, Banten sebesar 67,11 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebaliknya, jumlah kunjungan wisman yang datang melalui pintu masuk laut mengalami penurunan tajam sebesar 5,47 persen pada September 2020 dibanding Agustus 2020. Sedangkan, jumlah wisman yang datang melalui pintu masuk darat mengalami penurunan sebesar 10,55 persen.
Suhariyanto menuturkan wisman tersebut mayoritas datang untuk tujuan di luar leisure.
"Dari 153,50 orang yang datang umumnya wisman yang melakukan bisnis, kedinasan, bekerja, dan visi misi tertentu. Belum ada wisman yang datang untuk leisure," katanya.
Jika dilihat berdasarkan asal negara, wisman yang datang ke Indonesia paling banyak berasal dari Timor Leste sebanyak 76,76 ribu kunjungan atau 50,01 persen dari total kunjungan.
Diikuti Malaysia 54,20 ribu kunjungan atau 35,31 persen, China 6,98 ribu kunjungan atau 4,55 persen, Belanda 2,44 ribu kunjungan atau 1,59 persen, dan Amerika Serikat 1,50 ribu kunjungan 0,98 persen.