Sentimen Pilpres AS Dorong Rupiah ke Rp14.585

CNN Indonesia
Selasa, 03 Nov 2020 16:20 WIB
Nilai tukar rupiah menguat 0,38 persen ke posisi Rp14.585 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa (3/11) sore.
Nilai tukar rupiah menguat 0,38 persen ke posisi Rp14.585 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa (3/11) sore. Ilustrasi. (ANTARA/RENO ESNIR).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.585 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Senin (3/11) sore. Posisi tersebut menguat 0,38 persen dibandingkan perdagangan Senin (2/11) sore di level Rp14.640 per dolar AS.

Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.609 per dolar AS atau menguat dari Rp14.718 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.

Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,12 persen, dolar Singapura menguat 0,23 persen, peso Filipina menguat 0,11 persen, dan rupee India menguat 0,03 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, yuan China menguat 0,03 persen, ringgit Malaysia menguat 0,08 persen dan bath Thailand menguat 0,16 persen. Hanya dolar Taiwan dan won Korea Selatan yang terpantau melemah 0,20 persen dan 0,04 persen.

Sementara itu, mata uang di negara maju masih bergerak variatif terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,46 persen dan dolar Australia melemah 0,62 persen. Sedangkan dolar Kanada menguat 0,35 persen dan franc Swiss menguat 0,24 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan rupiah dan mata uang kawasan Asia didorong oleh sentimen Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS). Jelang pemungutan suara secara langsung, investor melihat segudang ketidakpastian yang berputar-putar tentang hasilnya.

Pesaing Demokrat Joe Biden tampaknya paling mungkin memenangkan kursi kepresidenan, namun persaingan di negara bagian medan pertempuran masih jauh dari pasti. Sementara Presiden Donald Trump, di berbagai waktu berbeda, menyatakan bahwa dia akan menolak hasil pemungutan suara jika kalah.

"Ketidakpastian yang diciptakan oleh hal ini mendorong perpindahan ke aset safe-haven," ujar Ibrahim melalui keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com.

Meski demikian, penguatan rupiah juga ditopang oleh rilis data purchasing managers' index (PMI) manufaktur Indonesia Oktober yang membaik menjadi 47,8 dibandingkan bulan sebelumnya 47,2.

PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di bawahnya berarti kontraksi, sementara di atasnya artinya ekspansi. Meski masih mengalami kontraksi, tetapi sektor manufaktur Indonesia kembali menunjukkan kemajuan.

Di samping itu, sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) juga mengumumkan terjadinya inflasi di Indonesia pada Oktober 2020. "Ini memutus rantai deflasi selama tiga bulan beruntun Dengan kabar Inflasi di bulan Oktober tentunya menjadi kabar bagus, artinya roda perekonomian sudah mulai berjalan kembali," tandasnya.

Dalam perdagangan sore ini, Ibrahim memprediksi mata uang rupiah ditutup menguat 55 poin walaupun pada sesi pagi sempat menguat hingga 65 poin dan pada sesi siang menipis ke 15 poin.

"Rupiah ditutup di level Rp14.585 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di level Rp14.639 per dolar AS. Dalam perdagangan besok rupiah kemungkinan akan dibuka fluktuatif dan menguat 60 poin namun ditutup menguat sebesar 10-40 poin di level Rp14.555-14.590 per dolar AS," pungkas Ibrahim.

[Gambas:Video CNN]



(hrf/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER