Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberi sinyal bahwa ekonomi Indonesia mulai sembuh dari tekanan dampak pandemi virus corona atau covid-19. Hal ini tercermin dari kontraksi pertumbuhan yang lebih rendah pada kuartal III ketimbang kuartal II.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia berada di minus 3,49 persen pada kuartal III. Kontraksinya tak sedalam kuartal sebelumnya yang mencapai 5,32 persen.
"Ini lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya. Ini menunjukkan pemulihan ekonomi dan pembalikan arah atau turning point dari aktivitas ekonomi nasional yang menunjukkan ke arah positif," kata Ani, sapaan akrabnya saat konferensi pers virtual, Kamis (5/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, ia mengklaim sinyal pemulihan ekonomi Indonesia pada kuartal III sudah mulai berasal dari berbagai sektor industri. Beberapa diantaranya, pertumbuhan sektor informasi dan komunikasi mencapai 10,6 persen.
Lalu, sektor jasa keuangan mencapai 15,3 persen. Begitu juga dengan pertanian sekitar 2,2 persen dan menjadi salah satu sektor yang terus positif sejak pandemi terjadi di Indonesia.
"Ini karena ada peningkatan produksi akibat bergesernya masa panen," katanya.
Dari komponen pendukung pertumbuhan tercatat konsumsi pemerintah positif 9,8 persen. Lalu, konsumsi rumah tangga membaik dari minus 5,5 persen menjadi minus 4 persen.
Lihat juga:Memahami Beda Resesi dan Krisis Ekonomi |
"Ini didukung oleh belanja pemerintah dalam rangka perlindungan sosial yang meningkat sangat tajam," ungkapnya.
Investasi juga membaik dari minus 8,6 persen menjadi minus 6,5 persen. "Ini didukung oleh berbagai indikator investasi seperti penjualan semen, penjualan kendaraan niaga, dan impor barang modal yang mengalami perbaikan," jelasnya.
Dari sinyal ini, ia meyakini indikator investasi akan terus merangkak ke arah positif. Apalagi, pemerintah juga tengah mereformasi iklim investasi dan birokrasi di dalam negeri.
"Perbaikan kinerja ekonomi nasional baik dari sisi konsumsi dan investasi diharapkan terus berjalan, meningkat, dan terakselerasi," tuturnya.
Lebih lanjut ia meyakini ekonomi Indonesia bisa perlahan pulih dari efek corona karena pemerintah akan mengadakan vaksin virus. Saat ini beberapa vaksin tengah diuji.
"Pemberian vaksin diharapkan akan mampu mengembalikan tren konsumsi rumah tangga terutama kelompok menengah atas, sehingga perbaikan diharapkan dan diyakini akan terjadi pada kuartal IV dan seterusnya," terangnya.
Tak ketinggalan pemulihan juga akan didukung oleh program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Tahun ini, pemerintah menganggarkan Rp695,2 triliun.