ByteDance, perusahaan induk dari platfrom TikTok sedang membahas untuk mencatatkan bisnisnya di Hong Kong.
Dilansir dari AFP, ByteDance berencana untuk mengumpulkan US$2 miliar dari investor sebelum melantai di bursa Hong Kong. Rencana tersebut bakal menggerek valuasi ByteDance US$180 miliar.
Selain itu, jika berhasil mengumpulkan dana tambahan dari investor, ByteDance bisa mencatatkan beberapa aset terbesarnya seperti Douyin, TikTok versi China di Hong Kong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Listing aset ByteDance dapat memberikan dorongan besar bagi pasar Hong Kong, yang telah terbebani oleh perang perdagangan AS-China, pandemi virus corona, dan protes pro-demokrasi yang bergolak tahun lalu.
Hingga saat ini, ByteDance sedang berjuang untuk menghindari upaya AS melarang TikTok karena masalah keamanan nasional. Pemerintahan Trump bersikeras perlunya melarang TikTok.
Menurut mereka TikTok memiliki hubungan dengan pemerintah China melalui ByteDance. Sehingga data pengguna dapat diambil oleh Beijing. Saat ini, TikTok memiliki 100 juta pengguna di AS. TikTok berulang kali membantah klaim tersebut.
ByteDance telah menghindari larangan di negara itu dengan menyiapkan TikTok Global, yang akan menjalankan operasi aplikasi video pendek AS dan sebagian dimiliki oleh Walmart dan Oracle.
Sementara itu, di sisi lain Beijing sedang gencar mendorong raksasa teknologinya untuk mendaftar di bursa China. Hong Kong dan Shanghai ditetapkan minggu ini untuk daftar IPO Ant Group, penyedia pembayaran dan keuangan digital afiliasi Alibaba, yang akan menjadi IPO rekor dunia.
Namun, IPO tersebut terpaksa ditunda pada menit terakhir. Beijing telah memberlakukan pembatasan baru pada produk pinjaman dan kredit online yang tumbuh cepat, seperti yang ditawarkan oleh Ant Group, menjelang penerbitan saham.
Hal ini dipandang berpotensi mengubah lanskap bisnis Ant, memaksa IPO ditunda untuk saat ini.