Wamen Klaim BUMN RI Bisa Kalahkan Temasek Bila Semua IPO

CNN Indonesia
Selasa, 06 Okt 2020 13:51 WIB
Wamen BUMN Budi Gunadi Sadikin menyebut proyeksi pendapatan BUMN sebelum pandemi corona mencapai Rp2.400 triliun.
Wamen BUMN Budi Gunadi Sadikin menyebut proyeksi pendapatan BUMN sebelum pandemi corona mencapai Rp2.400 triliun. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Menteri (Wamen) BUMN I Budi Gunadi Sadikin mengklaim nilai aset dari para perusahaan pelat merah mampu mengalahkan holding perusahaan negara milik Singapura, Temasek dan Khazanah Nasional Berhad milik Malaysia apabila melantai di bursa saham. Bahkan, bisa mengalahkan nilai aset lembaga pengelola dana abadi (sovereign wealth fund/SWF) Abu Dhabi, Abu Dhabi Investment Authority (ADIA).

Budi menjelaskan klaim ini berasal dari proyeksi pendapatan BUMN sebelum pandemi virus corona (covid-19) sekitar Rp2.400 triliun dari seluruh perusahaan. Namun, syaratnya seluruh perusahaan negara harus melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Kalau semua BUMN di-go-public-kan dengan rata-rata sales to ratio BEI di pasar normal berkisar tiga atau empat kali, kalau sales-nya Rp2.400 triliun lalu dibagi Rp14.500 (kurs rupiah) maka sekitar US$165 miliar. Kalau dikali tiga saja sales to price ratio-nya, itu sudah sekitar US$480 miliar in market value," jelas Budi saat seminar Lemhannas, Selasa (6/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi menyebut US$480 miliar itu lebih besar dari nilai pasar Temasek.

"Pasti lebih besar dari Khazanah, ya itu mungkin sudah sekelasnya Abu Dhabi, SWF-nya Abu Dhabi," imbuhnya.

Bahkan, bila kondisi ekonomi pulih dari pandemi corona dan kinerja para BUMN membaik, nilai asetnya bisa berkembang mencapai US$500 miliar.

"Pemerintah akan memiliki satu institusi SWF yang lebih besar dari Temasek karena tinggal dikali tiga. Apalagi kalau BUMN-nya kinerjanya lebih baik," jelasnya.

Nilai itu, sambungnya, hanya kalah dari lembaga SWF yang dimiliki Norwegia, Norway Government Pension Fund Global. Sebab, Budi memperkirakan nilai asetnya yang dikelola mencapai US$1.100-1.200 miliar.

Sayangnya, di tengah pandemi corona, pendapatan para perusahaan negara tergerus. Menurut catatan Menteri BUMN Erick Thohir sekitar 90 persen dari total BUMN yang mencapai 107 perusahaan turun di tengah pandemi.

"90 persen bisnis di BUMN terdampak akibat virus corona, hanya 10 persen (yang bertahan)," ujar Erick, beberapa waktu lalu.

Kondisi ini pun diperkirakan bakal menurunkan sumbangan dividen BUMN ke negara. Ia sempat meramal target dividen BUMN hanya akan mencapai Rp12,25 triliun atau 25 persen dari target tahun ini.

[Gambas:Video CNN]



(uli/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER