Pemerintah Norwegia Tolak Beri Dana Talangan ke Norwegian Air

CNN Indonesia
Rabu, 11 Nov 2020 07:05 WIB
Pemerintah Norwegia menolak untuk memberikan dana talangan bagi maskapai penerbangan Norwegian Air.
Pemerintah Norwegia menolak untuk memberikan dana talangan bagi maskapai penerbangan Norwegian Air.(iStockphoto/Andreas Haas).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Norwegia menolak untuk memberikan dana talangan bagi maskapai penerbangan Norwegian Air. Penolakan ini membuat masa depan maskapai low budget tersebut semakin tidak pasti.

"Norwegia meminta bantuan dana sebesar miliaran (kroner) dan pemerintah percaya, bahwa dalam situasi saat ini, memberikan dana tersebut bukan penggunaan terbaik dari uang penerimaan pajak," kata Menteri Perdagangan dan Industri Norwegia Iselin Nybo dikutip dari AFP, Selasa (10/11).

Norwegian Air berada di peringkat ketiga dalam jajaran maskapai penerbangan low budget Eropa. Namun, masa depannya semakin tak menentu karena program ekspansi yang ambisius telah membebani negara dengan segunung utang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, pandemi virus corona telah memperburuk situasi karena membuat perjalanan udara terhenti dan memaksa sebagian besar maskapai penerbangan untuk mencari bantuan pemerintah untuk mengatasi krisis.

Norwegian Air mengatakan keputusan pemerintah sangat mengecewakan dan terasa seperti tamparan bagi semua orang di Norwegia yang berjuang untuk perusahaan. Apalagi, ketika pesaing mereka menerima dana miliaran dari pemerintah masing-masing.

"Tanpa dukungan, jalan ke depan menjadi jauh lebih tidak pasti," kata Kepala Maskapai Penerbangan Jacob Schram dalam sebuah pernyataan.

Terkait kemungkinan bangkrut, Schram mengatakan tidak ada yang bisa memastikan tetapi maskapai sedang mengerjakan opsi lain.

Norwegia mendapat bailout pertama awal tahun ini senilai 3 miliar kroner atau setara dengan 277 juta euro. Namun, mereka tetap membutuhkan bantuan tambahan karena memangkas layanan dan pekerjaan dalam upaya untuk bertahan hidup di musim dingin.

Selama enam bulan hingga Juni, perusahaan mengalami kerugian sekitar 5,4 miliar kroner. Di bursa saham Oslo, saham anjlok 20 persen pada awal perdagangan, kemudian sempat naik dan menutup perdagangan dengan anjlok 17 persen.

[Gambas:Video CNN]



(age/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER