Angka Pengangguran Inggris Membengkak pada Kuartal III

CNN Indonesia
Selasa, 10 Nov 2020 20:18 WIB
Tingkat pengangguran Inggris naik dari 4,5 persen ke 4,8 persen pada kuartal III 2020. Kenaikan terjadi di tengah pandemi yang membuat ekonomi babak belur.
Tingkat pengangguran Inggris naik dari 4,5 persen ke 4,8 persen pada kuartal III 2020. Kenaikan terjadi di tengah pandemi yang membuat ekonomi babak belur. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Ardita Mustafa).
Jakarta, CNN Indonesia --

Tingkat pengangguran Inggris melonjak ke 4,8 persen pada kuartal III 2020. Kenaikan terjadi di tengah pandemi virus corona yang memukul ekonomi.

Biro Statistik Nasional (ONS) Inggris mencatat angka itu lebih rendah dari kuartal sebelumnya, 4,5 persen.

"Tingkat lapangan kerja terus menurun sejak awal pandemi virus corona, sementara tingkat pengangguran saat ini meningkat tajam," ujar ONS dikutip dari AFP, Selasa (10/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak awal pandemi pada Maret lalu, jumlah pegawai yang digaji di Inggris turun 782 ribu.

Khusus pada kuartal II, jumlah pekerja di Inggris merosot 314 ribu. Angka itu lebih tinggi daripada kondisi krisis keuangan global pada 2009.

"Angka hari ini menggambarkan skala dari tantangan yang kita hadapi," ujar Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak dalam keterangan terpisah.

Sunak menegaskan pemerintah akan tetap mendukung warganya yang membutuhkan jelang musim dingin.

"Saya tahu ini merupakan waktu yang berat bagi mereka yang kehilangan pekerjaannya," jelasnya.

Angka pengangguran terbaru itu dirilis tak lama setelah Inggris menerapkan penguncian wilayah (lockdown) kedua. Pada saat yang sama, Pemerintah Inggris memperpanjang skema subsidi gaji bagi jutaan pekerja Inggris hingga akhir Maret 2021.

Kepala Ekonom Institur of Directors Tej Parikh menilai kebijakan pemerintah untuk memperpanjang program bantuan sedikit terlambat bagi banyak pekerja.

"Pada musim gugur, pemberi kerja menghadapi keputusan sulit untuk mempertahankan pekerja mengingat dukungan pemerintah sepertinya akan menurun," ujar Parikh.

[Gambas:Video CNN]



(sfr/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER