Imbal Hasil SBR009 Tetap 6,3 Persen Meski BI Rate Turun

CNN Indonesia
Rabu, 11 Nov 2020 23:22 WIB
Pemerintah tetap memberikan imbal hasil 6,3 persen atas SBR009 meski BI sudah menurunkan tingkat suku bunga acuan mereka.
Pemerintah tetap menawarkan kupon 6,3 persen atas SBR009 meskipun BI Rate turun. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah tetap memberikan tingkat kupon atau imbal hasil minimal sebesar 6,3 persen bagi pemilik surat utang ritel atau Savings Bond Ritel seri SBR009, meski ada penurunan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia 7 Days Reverse Repo Rate (BI 7DRRR).

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mengatakan tingkat kupon tetap karena skema penentuan merujuk pada tingkat kupon minimal (floor). Artinya, imbal hasil dari surat utang ini tidak akan berubah dari nominal minimal saat pertama diluncurkan, yaitu sebesar 6,3 persen.

Tingkat imbal hasil tidak akan kurang dari 6,3 persen sekalipun tingkat bunga acuan BI turun seperti yang terjadi saat ini, yaitu dari 5 persen saat penerbitan SBR009 menjadi 4 persen pada saat ini. Namun, tingkat imbal hasil akan lebih tinggi bila bunga acuan BI naik di atas 5 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maka, tingkat kupon SBR009 menggunakan tingkat kupon minimal SBR009 sebesar 6,30 persen," tulis DJPPR dalam keterangan resmi, Rabu (11/11).

Kendati begitu, tingkat kupon ini hanya berlaku untuk periode 11 November 2020 sampai 10 Februari 2021. Sementara untuk 11 Februari 2021 sampai masa jatuh tempo tiba, yaitu pada 10 Februari 2022 akan disesuaikan lagi mengikuti perkembangan bunga acuan BI.

Pada penerbitan SBR009, pemerintah berhasil meraup dana Rp2,2 triliun. Nilai yang dimenangkan sedikit lebih tinggi dari target awal Rp2 triliun.

Jumlah investor yang memegang surat utang itu mencapai 11.247 orang. Dari jumlah itu sekitar 6.539 orang atau 58,14 persen diantaranya merupakan investor baru.

Pembelian SBR009 didominasi oleh generasi milenial mencapai 5.733 orang atau 50,97 persen dari total investor. Namun, pembelian terbesar berasal dari generasi baby boomers mencapai Rp943 miliar atau 41,82 persen dari total penerbitan.

[Gambas:Video CNN]



(uli/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER