CEO PT Jouska Finansial Indonesia (Jouska) Aakar Abyasa Fidzuno diduga akan melarikan diri ke Australia terkait kasus dugaan penipuan yang sedang diusut kepolisian.
Kabar tersebut diungkapkan kuasa hukum korban Jouska, Rinto Wardhana, saat menghadiri pemeriksaan berita acara penyelidikan (BAP) di Polda Metro Jaya.
Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut, ia mendesak kepolisian untuk segara melakukan penahanan terhadap Aakar. Ia juga membawa bukti-bukti yang terkait dengan tindak pidana yang ia laporkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kekhawatiran itu telah disampaikan klien saya kemungkinan besar ada potensi melarikan diri dan kalau bisa ada tindakan preventif. Supaya saudara Aakar bisa segera ditahan," ucapnya di Polda Metro Jaya, Kamis (12/11).
Rinto melanjutkan ada 35 orang yang ia dampingi untuk membuat laporan ke Polda. Total kerugian para korban diklaim mencapai Rp13,81 miliar.
"Kerugian terbanyak sebesar Rp3,1 miliar sedangkan kerugian korban yang terkecil adalah Rp25,5 juta. Ini temuan kami setelah kami hitung seluruh total kerugian berdasarkan informasi dari para korban," terang dia.
Selain itu, lanjut dia, akan ada korban lain yang akan bergabung untuk melaporkan CEO Jouska ke Polda. Nantinya mereka bakal membuat laporan baru dalam waktu dekat. Dalam laporan itu, ia juga akan menambahkan dugaan tindak pidana insider trading.
"Akan saya selipkan pasal tindak pidana insider trading itu pasal 104 UU Pasar Modal," imbuh Rinto.
Pendamping korban Jouska lainnya sekaligus Chairman & President Asosiasi Perencana Keuangan Indonesia (IARFC) Aidil Akbar Madjid mengatakan agar tak memunculkan kerugian bagi para klien Jouska, penahanan juga diperlukan untuk mencegah Aakar melakukan tindakan penggelapan aset.
Pasalnya, ada kabar bahwa Aakar sengaja menceraikan istrinya untuk memutihkan aset-aset yang ia miliki.
"Itu kenapa saya mengajukan permohonan penahanan hari ini supaya saudara Aakar kemungkinan potensi terjadinya dugaan kembali melakukan dan mengulangi tindak pidana menghilangkan barang bukti dan juga kemungkinan dia melarikan diri," jelasnya.