Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.170 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Jumat (13/11) sore. Posisi ini stagnan dari Kamis (12/11).
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.222 per dolar AS atau melemah dari Rp14.187 per dolar AS dari kemarin.
Rupiah stagnan bersama rupee India. Sedangkan won Korea Selatan melemah 0,07 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mata uang Asia lainnya berada di zona hijau. Peso Filipina menguat 0,55 persen, ringgit Malaysia 0,14 persen, baht Thailand 0,11 persen, yuan China 0,03 persen, dolar Singapura 0,01 persen, yen Jepang 0,01 persen, dan dolar Hong Kong 0,01 persen.
Begitu juga dengan mata uang utama negara maju. Poundsterling Inggris menguat 0,28 persen dan euro Eropa 0,08 persen.
Sementara dolar Australia stagnan. Hanya rubel Rusia yang melemah 0,05 persen bersama franc Swiss minus 0,04 persen.
Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong mengatakan pergerakan nilai tukar sudah kehabisan sentimen positif setelah menguat cukup tinggi pada pekan ini. Terakhir, sentimen datang dari vaksin virus corona atau covid-19 dari Pfizer, perusahaan farmasi AS.
"Tapi sekarang lagi minim sentimen," kata Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Kendati begitu, ia melihat mata uang Garuda bisa menguat lagi dalam jangka waktu menengah.
"Masih ada potensi penguatan karena ekspektasi dolar AS masih lemah. Tapi mungkin jelang tahun depan ketika AS memulai pemerintahan baru," tuturnya.
Lihat juga:The Fed: Ekonomi Pulih, Tapi Arahnya Berbeda |