BKPM Ungkap Alasan Jabar Diminati Investor, Meski UMR Tinggi

CNN Indonesia
Senin, 16 Nov 2020 18:24 WIB
BKPM mengatakan Jabar masih dilirik investor asing meski UMR tinggi karena SDM mereka melebihi rata-rata orang Indonesia.
BKPM menyebut Jabar masih diminati investor meski UMR tinggi. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan investor asing masih melirik Jawa Barat (Jabar) sebagai salah satu tujuan investasi utama di Indonesia meskipun upah minimum regional (UMR) di wilayah itu terbilang tinggi dibandingkan wilayah lain.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan itu tercermin dari realisasi investasi di Jabar yang berhasil meriah posisi tertinggi dalam 3 tahun terakhir. Baik, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

"Dalam beberapa kunjungan kami ke beberapa negara, kami melihat Jabar salah satu daerah yang mereka tuju, sekalipun UMR lebih tinggi dari Jawa Tengah," ujarnya dalam acara West Java Investment Summit 2020, Senin (16/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, hal tersebut tidak lepas dari kebijakan pemerintah provinsi Jabar yang mampu memberikan kepuasan bagi investor. Selain, Bahlil mengatakan jika faktor produktivitas pekerja di Jabar juga mempengaruhi minat pemilik modal.

"Setelah kami cek, ternyata tingkat produktivitas dari tenaga kerja di Jabar itu cukup memuaskan bagi investor. Semoga prestasinya investasi terus ditingkatkan," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menuturkan porsi investasi di Jabar mencapai 60 persen dari total investasi di Indonesia.

Itu bisa terjadi karena Jabar merupakan provinsi dengan tingkat SDM melebihi rata-rata SDM Indonesia. Berdasarkan survei, lanjutnya, rata-rata SDM Indonesia berada di level 7 sedangkan khusus Jabar di posisi 4 setara dengan Thailand dan Vietnam.

[Gambas:Video CNN]

"Alasan kedua kenapa Anda harus berinvestasi di Jabar, karena kualitas SDM-nya adalah paling produktif dan kompetitif di Indonesia," tuturnya.

Kang Emil, sapaan akrabnya, menuturkan realisasi komitmen investasi yang masuk ke Jabar melalui West Java Investment Summit 2020 justru meningkat mencapai Rp360 triliun. Jumlah itu melonjak hingga 6 kali lipat dibandingkan capaian pada 2019 lalu.

"Tahun lalu, investasi yang masuk di acara summit kami sekitar Rp50 triliun-Rp60 triliun. Saya sangat terkejut karena selama pandemi malah meningkat 6 kali lipat. Ini menunjukkan bahwa Jabar sangat disukai dan dicintai" ujarnya.

Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi di Jabar mencapai Rp28,4 triliun sepanjang Januari-September 2020. Angka itu setara 13,6 persen dari total realisasi investasi nasional sebesar Rp611,6 triliun sehingga menjadikan Jabar meraup realisasi investasi paling tinggi.

(ulf/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER