Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan investasi tembus Rp4.983,2 triliun sepanjang 2020-2024. Angka ini naik 47,3 persen dibanding realisasi investasi lima tahun sebelumnya, 2015-2019, yang sebesar Rp3.381,9 triliun.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menuturkan target investasi itu di luar sektor keuangan dan hulu migas.
Selain itu, target investasi lima tahun ke depan juga di luar investasi langsung dari pemerintah, sehingga murni dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Telkomsel Resmi Suntik Gojek Rp2,1 Triliun |
"Target investasi Indonesia sampai 2024 itu Rp4.983 triliun. Ini kalau ingin pertumbuhan ekonominya 6 persen," ucap Bahlil dalam Market Outlook 2021, Selasa (17/11).
Untuk tahun ini, pemerintah menargetkan investasi di Indonesia sebesar Rp817,2 triliun. Lalu, target investasi pada 2021 sebesar Rp858,5 triliun, pada 2022 sebesar Rp968,4 triliun, pada 2023 sebesar Rp1.099,8 triliun, dan pada 2024 sebesar Rp1.239,3 triliun.
Sementara, Bahlil menyatakan realisasi hingga September 2020 sebesar Rp611,6 triliun. Angka itu setara dengan 74,8 persen dari target yang sebesar Rp817,2 triliun.
Rinciannya, investasi dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp309,9 triliun atau 50,7 persen dari total investasi dan dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp301,7 triliun atau 49,3 persen dari total investasi.
"Menariknya investor tidak hanya terfokus di Pulau Jawa," imbuh Bahlil.
Tercatat, investasi yang ditanamkan di Luar Jawa sebesar Rp304,1 triliun atau 49,7 persen dari total investasi. Sementara, total investasi di Jawa sebesar Rp307,5 triliun atau 50,3 persen dari total investasi.
"Selisihnya hanya sedikit antara Jawa dan Pulau Jawa. Pembangunan infrastruktur kemarin memberikan secercah harapan dari para investor," pungkas Bahlil.