Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap sejumlah strategi yang bakal dilakukannya agar lembaga pengelola dana investasi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) bebas korupsi.
Salah satunya, dengan meniru langkah yang telah ia lakukan sebelumnya di PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), salah satu special mission vehicle di bawah Kementerian Keuangan.
Hal itu ia sampaikan saat menjadi pembicara kunci dalam kuliah umum bertajuk "Kebijakan Keuangan dan Pengawasannya dalam Mengatasi Pandemi Covid-19," yang digelar FEB UI, Rabu (18/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam Kementerian Keuangan ada BUMN yang namanya PT SMI. Itu sebetulnya kaya SWF, kita taruh uang di situ, dia melakukan banyak sekali kegiatan, kadang-kadang equity financing, kadang-kadang loan dan itu dia melakukan untuk local government maupun untuk perusahaan BUMN dan itu dilakukan secara good governance," tuturnya.
Selain akan dikelola secara good governance, lanjut Sri Mulyani, nantinya direksi SWF juga akan dipilih melalui mekanisme yang ketat sehingga yang terpilih merupakan para profesional yang kompeten di bidangnya.
"Kami juga berikan KPI (Key Performance Index) yang jelas tidak ada orang henky-penky di situ dan itulah yang kemudian sampai hari ini baik-baik saja, dia meningkat terus (PT SMI)," tuturnya.
Di samping itu, lanjut Sri Mulyani, bersama Kementerian BUMN pihaknya juga melakukan kajian dan studi banding terkait pengelolaan SWF di berbagai negara di dunia. Dari situ lah nantinya pemerintah juga akan menentukan misi yang akan dijalankan oleh SWF ke depan.
"Ada yang misinya pembangunan ada yang misinya komersial, ada yang misinya untuk stabilisasi, beda-beda dan kami lihat bagaimana tata kelola mereka treatment terhadap capital, treatment terhadap profit bagaimana menentukan direksi pengawasannya dan kita meng-compare," jelasnya.
Lihat juga:Luhut Temui Donald Trump di Gedung Putih |
Mantan direktur pelaksana bank dunia itu juga meminta FEB UI untuk memberikan masukan terkait pembentukan dan tata kelola SWF yang baik. Sebab, menurutnya, pemerintah sangat terbuka atas berbagai jenis masukan baik yang datang dari kalangan akademisi maupun masyarakat biasa.
"Kami membahas seberapa besar SWF kita, akan kami berikan treatment pajak yang seperti apa, kalau kita mendapatkan keuntungan dividennya kapan dibagikan, itu semuanya adalah sesuatu yang sangat penting. Jadi saya ingin sampaikan pada Anda semuanya silahkan Anda lihat itu dan coba dikaji, berikan masukan," tandasnya.
(hrf/agt)