CEO Softbank Masayoshi Son mengaku 'mengendap' uang tunai (cash) untuk antisipasi skenario terburuk. Menurutnya, pandemi covid-19 masih akan mendatangkan malapetaka untuk pengusaha dalam jangka pendek.
Meski vaksin corona berefektivitas tinggi dikabarkan akan segera diluncurkan, namun milyarder asal Jepang ini pesimis ekonomi akan segera pulih.
Pasalnya, terus terjadi gelombang kedua bahkan ketiga dari pandemi di berbagai negara. "Dalam dua hingga tiga bulan mendatang, musibah apapun bisa datang," katanya seperti dikutip dari CNN Business, Rabu (18/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu langkah antisipasi yang dilakukan Softbank adalah dengan menjual aset untuk membeli kembali sahamnya sendiri (buyback).
Langkah yang diambil pada awal tahun ini disebut perusahaan untuk menopang laporan keuangan perusahaan sejak pandemi mengguncang ekonomi global dan menjatuhkan nilai perusahaan.
Dalam langkah penyelamatan itu, rencana awalnya Son hanya berniat menjual aset senilai US$41 miliar, tetapi ia bilang SoftBank akhirnya menggandakan target itu.
Lihat juga:SoftBank Suntik Yummy Corp Rp175 Miliar |
Lebih lanjut, ia berpendapat sebelum distribusi pengobatan virus corona atau vaksin tersedia, berbagai perusahaan dunia bisa jatuh kapan saja dan mengakibatkan efek domino di industri terkait.
Ia mencontohkan kalau pailitnya satu bank akan mengguncang seluruh industri perbankan dan membuat pasar modal menjadi panik.
"Saya tetap bersiap untuk skenario terburuk, jadi ini alasan hari ini kami memegang hampir US$80 miliar uang tunai di tangan," terang Son.