Moody's Analytics memperkirakan ekonomi China, Vietnam, dan Hong Kong bakal melaju paling cepat, di atas 7 persen, pada 2021. Hal itu membuat kawasan Asia Pasifik menjadi pemimpin pemulihan global dari pandemi covid-19.
"Ekonomi Asia Pasifik telah melakukan hal terbaik dalam menghadapi covid-19 dan kawasan ini tengah bangkit bersama pemulihan produksi industri dan perdagangan global," ujar Kepala Ekonom Moody's Analytic untuk kawasan Asia Pasifik Steve Cochraine dalam risetnya, dikutip Kamis (19/11).
Cochraine menerangkan pemulihan ekonomi Asia Pasifik ditopang oleh kebijakan fiskal yang dikeluarkan oleh masing-masing negara. Kebijakan itu menyasar rumah tangga dan perusahaan sehingga mereka tetap bisa menggerakkan ekonomi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Moody's memperkirakan pemulihan ekonomi akan terjadi di seluruh kawasan Asia Pasifik pada 2021. Namun, pemulihan ekonomi di kawasan tidak akan usai hingga sektor pariwisata dan perjalanan internasional benar-benar pulih.
"Pemulihan ekonomi di Asia Pasifik berkebalikan dengan Eropa di mana beberapa ekonomi di Eropa sekali lagi terancam risiko resesi setelah gelombang kedua pandemi menyebar di benua Eropa," ujarnya.
Di Asia, China menjadi menjadi pendorong ekonomi utama. Saat ini, ekspor menjadi andalan China dalam mendorong ekonomi. Sejak pertengahan tahun, tingkat ekspor China sudah di atas level pracorona.
Kemudian, ekonomi Vietnam juga diramal pulih pada kuartal IV 2020. Adapun ekonomi Hong Kong bangkit seiring mulai dibukanya sektor pariwisata.
Sementara itu, laju ekonomi Jepang, Filipina, dan India diperkirakan baru mencapai puncak kembali pada paruh kedua 2022. Filipina dan India merupakan dua negara yang paling terpukul dampak ekonomi dan pandemi.
Sedangkan laju ekonomi Jepang yang lambat serta resesi yang terjadi sejak kuartal IV 2019 akan menunda ekspansi ekonomi negeri matahari terbit itu.