Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengklaim sektor pertanian mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi. Itu didasarkan pada kinerja sektor pertanian masih mampu positif ketika pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi pada kuartal II dan kuartal III 2020 kemarin.
"Pertanian telah membuktikan dalam kondisi apapun, mau resesi, mau baik, pertanian tetap eksis. Buktinya delapan bulan kita lock, pertanian memberikan kontribusi yang besar. Jadi, menurut saya, yang paling tersedia mengangkat ekonomi Indonesia adalah pertanian," ujarnya dalam diskusi Proyeksi Ekonomi Indonesia 2021: Jalan Terjal Pemulihan Ekonomi, Senin (30/11).
Data BPS mencatat sektor pertanian tumbuh 2,15 persen pada kuartal III 2020, saat pertumbuhan ekonomi minus 3,49 persen. Sebelumnya, sektor ini juga masih tumbuh 2,19 persen saat ekonomi minus 5,32 persen di kuartal II 2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski masih tumbuh positif, Mentan menuturkan perlu intervensi riset dan teknologi untuk mengembangkan sektor pertanian ke depannya.
"Kami butuh intervensi, katakanlah AI (kecerdasan buatan), pencitraan satelit yang resolusinya lebih dekat, pengendalian melalui digital, sistem-sistem lainnya mutlak harus dilakukan. Bahkan sekolah pertanian harus didirikan mutlak," tuturnya.
Ia mengaku akan mulai melakukan intervensi riset dan teknologi pertanian tersebut pada tahun depan. Dengan pengembangan riset dan teknologi pertanian, ia meyakini hal tersebut bisa memperkuat ketahanan pangan Indonesia.
"Kami akan terapkan tahun depan insyaAllah, saya akan coba intervensi dengan segala kekuatan kerja sama dengan perguruan tinggi yang mau, kami intervensi dengan cara baru," katanya.
Seperti diketahui, saat ini Indonesia masuk jurang resesi ekonomi akibat pandemi covid-19. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi 2 kuartal berturut-turut yakni minus 5,32 persen di kuartal II 2020 dan minus 3,49 persen di kuartal III 2020.
(ulf/agt)