Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tarif listrik dan emas mengalami penurunan harga pada November 2020. Bahkan keduanya dominan menyumbang deflasi, meskipun secara umum Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi 0,28 persen di November 2020.
"Komoditas yang mengalami penurunan harga, antara lain daging sapi, beras, tarif listrik, dan emas perhiasan," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Setianto dalam konferensi pers, Selasa (1/12).
BPS mencatat tarif listrik menyumbang deflasi sebesar minus 0,01 persen pada kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga. Tercatat, kelompok pengeluaran ini mengalami deflasi minus 0,04 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penurunan tarif listrik ini diberlakukan untuk listrik pasca bayar," imbuhnya.
Selain itu, deflasi tarif listrik menyebabkan komponen energi mengalami deflasi sebesar minus 0,11 persen.
"Kalau kita lihat kelompok komponen energi ini terutama disebabkan oleh turunnya tarif listrik untuk pascabayar di bulan November ini," tuturnya.
Sedangkan, emas memiliki andil minus 0,02 persen pada deflasi kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya. Kelompok ini, mengalami deflasi sebesar minus 0,23 persen.
BPS mencatat, dari 11 kelompok pengeluaran hanya dua kelompok pengeluaran tersebut yang mengalami deflasi. Sementara itu, kelompok pengeluaran lainnya mencatat inflasi dengan inflasi tertinggi kelompok makanan, minuman, dan tembakau yakni 0,86 persen.
(ulf/agt)