Harga Ayam Naik, BI Proyeksi Inflasi November 0,18 Persen

CNN Indonesia
Jumat, 06 Nov 2020 17:55 WIB
Survei Bank Indonesia memperkirakan inflasi sebesar 0,18 persen terjadi pada November 2020. Pemicunya antara lain daging ayam ras dan cabai merah.
Survei Bank Indonesia memperkirakan inflasi sebesar 0,18 persen terjadi pada November 2020. Pemicunya antara lain daging ayam ras dan cabai merah.. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Survei Indeks Harga Konsumen (IHK) Bank Indonesia (BI) pekan pertama bulan ini mencatat potensi kenaikan harga alias inflasi sebesar 0,18 persen secara bulanan pada November 2020. Inflasi didorong oleh kenaikan harga ayam di pasar.

"Penyumbang utama inflasi yaitu daging ayam ras sebesar 0,08 persen," ungkap Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangan resmi, Jumat (6/11).

Selain ayam ras, kenaikan harga beberapa komoditas pangan juga diperkirakan juga akan menyumbang inflasi. Misalnya, harga cabai merah yang naik 0,03 persen dalam sebulan terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, harga telur ayam ras dan bawang merah masing-masing naik 0,02 persen. Begitu juga dengan cabai rawit dan minyak goreng yang naik 0,01 persen.

Sementara, komoditas yang menyumbang deflasi alias penurunan harga, yakni tarif angkutan udara sekitar 0,02 persen. Begitu juga dengan penurunan harga emas perhiasan sekitar 0,01 persen.

"Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi November 2020 secara tahun kalender sebesar 1,14 persen dan secara tahunan sebesar 1,5 persen," katanya.

[Gambas:Video CNN]

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Oktober 2020 sebesar 0,07 persen. Inflasi terjadi karena kenaikan harga cabai merah, bawang merah, dan minyak goreng.

Inflasi terjadi setelah deflasi tiga bulan berturut-turut, yakni pada Juli, Agustus, dan September. Gubernur BI Perry Warjiyo meyakini inflasi Indonesia akan berada di bawah 2 persen pada tahun ini atau berada di bawah target inflasi sebesar 3 persen plus minus 1 persen.

(uli/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER