Mensos Tersangka, Sekjen Pastikan Harga Sembako Rp300 Ribu

CNN Indonesia
Minggu, 06 Des 2020 09:27 WIB
Mensos Juliari P Batubara diduga menerima fee Rp10 ribu dari tiap paket bansos sembako senilai Rp300 ribu.
Mensos Juliari P Batubara diduga menerima fee Rp10 ribu dari tiap paket bansos sembako senilai Rp300 ribu. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Sosial Juliari P Batubara menjadi tersangka korupsi bansos corona. Dia diduga menerima fee atau ongkos Rp10 ribu dari setiap paket bansos sembako, dengan total suap yang diterima Rp17 miliar.

Bansos dalam rangka penanganan covid-19 itu bernilai Rp300 ribu per paket berupa sembako dan beras.

Mengutip kemsos.go.id, sasaran bantuan penerima (keluarga penerima manfaat/KPM) mencapai puluhan juta. Yakni, 1,9 juta KPM untuk bansos sembako (BSS), serta 10 juta KPM untuk bansos beras (BSB).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski tidak mudah, namun Kemensos mengklaim berkomitmen memastikan bansos tersalurkan tepat waktu, tepat kualitas, dan tepat harga.

Terkait harga, Skretaris Jenderal Kemensos Hartono Laras pada 29 Oktober 2020 lalu sempat berujar bahwa pihaknya menerima masukan terkait penyaluran bansos sembako.

"Sembako yang kualitasnya berbeda, segera vendor ganti. Demikian pula dengan beras. Kami tidak segan menegur atau memberi sanksi kepada vendor yang tidak berkomitmen. Kalau jenis barang memang bisa beda merek atau barang. Namun, harga dan jenisnya sama dan setara," katanya.

Hartono juga sempat menyinggung berbagai informasi yang berkembang di tengah masyarakat soal pendapat harga satu paket sembako bukan Rp300 ribu, melainkan Rp270 ribu.

Namun, hal itu dibantah. Ia memastikan setiap paket bansos sembako senilai Rp300 ribu, dengan rincian bahan pangan Rp270 ribu per paket, dan harga goodie bag dan transporter Rp30 ribu.

"Saya pastikan informasi ini tidak benar. Ya kan paket sembako ini perlu dikemas supaya mudah didistribusikan. Kemudian, untuk transportasi ini juga timbul biaya. Jadi, dipastikan biaya untuk satu paket sembako adalah Rp300 ribu," jelasnya.

Kemensos menegaskan penugasan terkait jaringan pengaman sosial mematuhi prinsip tata kelola anggaran. Kemensos juga mengklaim terbuka untuk diawasi, termasuk rapat sebelum pelaksanaan dengan BPKP dan LKPP.

Selain itu, Kemensos juga meminta pendampingan BPK, KPK, dan pemeriksa internal melalui Inspektorat Jenderal. "Kami juga bekerja sama dengan Polri untuk menindak pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," imbuh Hartono.

Secara total, bansos sembako Jabodetabek dianggarkan sebesar Rp6,8 triliun dengan realisasi 100 persen per 27 Oktober 2020.

Kemudian, bansos beras sebanyak 15 kg per keluarga per bulan selama tiga bulan, yaitu Agustus-Oktober.

KPK dalam rilisnya mengaku menangkap Juliari pada Minggu (6/12) dini hari, setelah buron dalam kasus korupsi bansos corona.

KPK mengatakan Juliari menunjuk dua pejabat Kemensos, Matheus Joko Santoso (MJS) dan Adi Wahyono (AW), sebagai Pejabat Pembuat Komitmen dalam proyek bansos tersebut.

Kedua pejabat itu lalu menunjuk langsung para rekanan yang dilibatkan dalam proyek bansos itu.

"Diduga disepakati ditetapkan adanya fee dari tiap-tiap paket pekerjaan yang harus disetorkan para rekanan kepada Kementerian Sosial melalui MJS. Untuk fee tiap paket Bansos disepakati oleh MJS dan AW sebesar Rp10 ribu per paket sembako dari nilai Rp300 ribu per paket Bansos," bunyi pernyataan KPK.

Juliari diduga menerima uang senilai total Rp17 miliar dari dua pelaksanaan paket bansos sembako dalam rangka penanganan covid-19.

Pengadaan bansos corona berupa paket sembako di Kementerian Sosial RI Tahun 2020 memiliki nilai sekitar Rp5,9 Triliun dengan total 272 kontrak dan dilaksanakan dalam dua periode.

[Gambas:Video CNN]



(bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER