BEI Luncurkan Kontrak Berjangka IDX30 Future

CNN Indonesia
Senin, 07 Des 2020 17:07 WIB
BEI merilis IDX30 Futures dan Government Basket Bond Futures. Keduanya menawarkan produk derivatif atau kontrak jual beli.
BEI merilis IDX30 Futures dan Government Basket Bond Futures. Keduanya menawarkan produk derivatif atau kontrak jual beli. (ANTARA FOTO/Reno Esnir).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis dua produk baru. Yakni, IDX30 Futures atau Kontrak Berjangka Indeks Efek IDX30 dan Government Basket Bond Futures atau Kontrak Berjangka Sekumpulan Surat Utang Negara.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Laksono Widodo menyebut kedua produk derivatif atau kontrak jual beli dua pihak ini memiliki beberapa keunggulan.

Pertama, produk futures dapat digunakan sebagai sarana manajemen keuntungan (profit management) baik saat kondisi pasar sedang turun (bullish) maupun naik (bearish).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebut investor dapat memanfaatkan fasilitas jual 'short' ketika pasar sedang bullish, yaitu menentukan harga jual terendah di awal perjanjian untuk meminimalisir kerugian ketika pasar sedang lesu.

Selain itu, karena IDX30 Futures menggunakan underlying indeks IDX30, sehingga investor dapat melakukan lindung nilai atas perdagangan exchange traded fund (ETF).

Pun belum populer di Indonesia, namun ia berharap produk derivatif ini dapat dimanfaatkan oleh institusi yang mengolah dana masyarakat.

Di berbagai negara lainnya, produk futures menjadi andalan institusi. Tak dipungkiri dalam hal ini indeks dalam negeri masih kalah dari jiran di kawasan Asia Tenggara.

Dalam tahap awal, ia menyebut BEI menargetkan sebanyak 10 transaksi per hari dengan nilai transaksi sebesar Rp2 miliar dan bertambah secara bertahap.

"Peluncuran IDX30 Futures ini masih dalam tahapan soft launching dan dimaksudkan untuk mulai membangun aktivitas perdagangan kontrak berjangka yang sebelumnya belum aktif," katanya dalam press briefing secara daring pada Senin (7/12).

Sebelumnya, BEI juga memiliki produk kontrak berjangka lainnya, yaitu LQ45 Futures. Sejauh ini, ada 8 perusahaan efek yang telah mendapat izin bursa untuk memperdagangkan Kontrak Berjangka di BEI dengan komitmen dari 7 perusahaan lainnya.

Adapun tantangan terbesar, menurut Laksono, adalah edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Selain itu, membangun pasar yang belum aktif juga dinilainya menjadi salah satu faktor yang menjadi tantangan membesarkan indeks futures.

"Tantangan utama (adalah) mulai dari menambah jumlah investor kontrak berjangka yang jumlahnya masih sangat minim hingga membangun kapasitas anggota bursa yang masih kurang pengalaman di pasar derivatif," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(wel/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER