PT Adhi Karya Tbk buka suara soal kenaikan harga saham yang bombastis dalam beberapa bulan terakhir. Respons disampaikan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Mengutip RTI, emiten berkode ADHI ini mencatatkan lonjakan sebesar 113 persen dalam 3 bulan terakhir. Kala itu, harga terendah ADHI sebesar 488, sedangkan per Senin (7/12), harga saham telah menembus 1.300.
Lewat surat bernomor 017-0/2020/269, Direktur Keuangan ADHI Agung Dharmawan menyatakan lonjakan sejalan dengan kenaikan harga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan katalis penopang berasal dari ekonomi makro yang membaik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, menurut dia, kenaikan juga didukung oleh peningkatan perolehan kontrak perseroan. Sepanjang tahun, Adhi Karya mencatat nilai kontrak sebesar Rp17,3 triliun.
"Kenaikan harga saham perseroan sejalan dengan kenaikan IHSG yang didukung dengan perbaikan kinerja operasional perseroan. Adapun sampai dengan saat ini, tidak terdapat informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal," jelasnya seperti dikutip pada Senin (7/12).
Lebih lanjut, ia juga menyebut pihaknya tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu.
Melengkapi pernyataannya, Agung bilang perusahaan konstruksi ini belum memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat.
"Apabila di kemudian hari terdapat tindakan korporasi yang berakibat terhadap pencatatan saham perseroan di bursa, akan kami laporkan sesuai peraturan perundangan yang berlaku," imbuhnya.