Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran Rp9,4 triliun untuk pengembangan kawasan industri di Batang, Jawa Tengah dan Subang, Jawa Barat pada 2021.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menuturkan anggaran tersebut dialokasikan untuk pengembangan kawasan industri Batang seluas 4.000 hektare (ha) dan kawasan industri Subang seluas 1.600 ha.
"Dukungan untuk pengembangan kawasan industri Batang dan Subang, kami menyediakan air baku, membangun bendungan dan pengaman pantai, interchange jalan tol, dan sebagainya," ujar Basuki, dikutip dari Antara, Senin (14/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sisi infrastruktur, lanjutnya, kedua kawasan industri tersebut memanfaatkan jaringan Jalan Tol Trans Jawa yang sudah tersambung. Dengan demikian, kawasan ini bisa terhubung dengan kawasan industri lain di koridor utara Pulau Jawa.
"Ini kami siapkan semua, sehingga saat investor masuk sudah (tersedia). Dengan pendekatan ini mudah-mudahan ada relokasi industri dari China ke Indonesia," katanya.
Basuki berharap pengembangan kawasan industri di Batang dan Subang mampu menciptakan lapangan kerja di Indonesia.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pemerintah menargetkan pembangunan infrastruktur kawasan industri Batang, Jawa Tengah pada akhir tahun. Pada tahap pertama, pemerintah akan mempersiapkan 450 ha lahan dari total 4.000 ha.
"Sesuai (arahan) presiden minta akhir tahun sudah tampak-tampak sedikit (infrastruktur) di sana ya," ujarnya pada Juli lalu.
Saat ini, terdapat 7 perusahaan yang sudah memastikan bakal merelokasi usahanya ke Indonesia. Diperkirakan relokasi tersebut akan mendatangkan nilai investasi sebesar SU$850 juta dan mampu menyerap 30 ribu tenaga kerja lokal.
Salah satu perusahaan yang telah menyatakan komitmennya yaitu LG Chemical dengan nilai investasi US$9,8 miliar dengan potensi penyerapan tenaga kerja 14 ribu orang.