Tokopedia merespons isu merger dengan perusahaan investasi asal Hong Kong, Bridgetown Holdings. Manajemen menyebutkan kabar itu sebagai spekulasi atau rumor.
"Kami tidak berkomentar untuk spekulasi atau rumor pasar," terang VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak kepada CNNIndonesia.com, Rabu (16/12).
Mengutip Detik.com, e-commerce Tokopedia dikabarkan sedang melakukan proses merger dengan Bridgetown Holdings. Saat ini, keduanya disebut tengah menjajaki struktur dan kelayakan kesepakatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan bahwa pembicaraan kesepakatan merger ini sudah masuk pada tahap awal. Namun, Bridgetown Holdings menyatakan pihaknya masih memiliki target potensial lainnya.
Jika proses merger Tokopedia dan Bridgetown Holdings berjalan lancar dan mencapai kesepakatan, maka perusahaannya akan memiliki valuasi pasar sebesar US$8 miliar-US$10 miliar atau Rp112 triliun-Rp140 triliun.
Salah satu taipan pemilik Bridgetown, Richard Li, sebenarnya sudah menjadi investor di Tokopedia dengan jumlah minoritas. Investasi itu dilakukan perusahaan investasi miliknya, yakni Pacific Century Group.
Sebelumnya, Tokopedia mendapat suntikan dana segar dari Google dan Temasek. Keduanya dilaporkan membeli saham di Tokopedia.
Menurut Asia Nikkei, kedua perusahaan tersebut menyuntikkan dana ke Tokopedia sekitar US$350 juta. Jika dikonversi ke rupiah, maka nilainya sekitar Rp4,9 triliun.
Saat ini, Google memegang 1,6 persen saham Tokopedia, sementara Anderson Investments yang berafiliasi dengan Temasek memiliki 3,3 persen saham Tokopedia.
Data itu didapat dari dokumen yang diajukan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia, tertanggal 4 November 2020.