Coca Cola mengungkap rencana untuk mem-PHK 2.200 pekerjaan sebagai bagian dari restrukturisasi karena mempersiapkan pasar pada 2021 pasca pandemi memukul penjualan perusahaan.
Juru bicara perusahaan mengatakan, perampingan tersebut akan berdampak pada sekitar 2,6 persen dari tenaga kerja global Coca-Cola dan akan menghilangkan 1.200 pekerjaan AS. Dikutip dari AFP, raksasa soda tersebut membuat program pemberhentian sukarela demi pengurangan yang dibutuhkan.
"Pekerjaan transformasional kami berjalan dengan baik sebelum pandemi. Pandemi bukanlah penyebab perubahan ini, tetapi telah menjadi katalis bagi perusahaan untuk bergerak lebih cepat," ujar juru bicara, Jumat (18/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah ini mengikuti pengumuman rencana Coca-Cola pada Agustus untuk merampingkan operasi, turun menjadi sembilan unit dari 17 unit. Perusahaan mengharapkan bisa mengurangi biaya sekitar US$350 juta hingga US$550 juta dalam program pesangon global.
Coca Cola melaporkan penurunan 33 persen dalam laba kuartal ketiga menjadi US$1,7 miliar menyusul penurunan sembilan persen pendapatan menjadi US$8,7 miliar.
Perusahaan besar AS lainnya juga telah mengumumkan PHK yang cukup besar dalam beberapa pekan terakhir termasuk perusahaan asuransi Allstate, raksasa minyak ExxonMobil, American Airlines, dan United Airlines.