Penderita diabetes miletus Budi Irawan menceritakan pengalamannya menghadapi sakit diabetes melitus dan perawatan dengan Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS)
Budi (40) sendiri adalah warga Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan dengan status kepesertaan Pekerja Penerima Upah (PPU).
Dia mengatakan dirinya terkena penyakit diabetes militus sejak 2016 lalu, setelah mengalami keluhan terbangun tidur pada tengah malam. Efeknya, berat badannya jadi turun drastis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain itu gejala lainnya adalah pada saat setelah makan bukannya merasa kenyang tapi malah semakin lapar, karena merasa ada yang aneh saya cek ke dokter dan ternyata dipastikan terkena diabetes melitus," kata Budi Senin, (14/12).
Budi tak sungkan berbagi pengalamannya agar orang lain dapat menghindari risiko penyakit itu. Dia mengatakan salah satu penyebab penyakit itu adalah karena pola makan yang tidak teratur dan sering mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat.
"Penderita DM harus rutin kontrol sebulan sekali dan minum obat setiap hari selama sebulan, syukurnya saya dari pertama kali terkena diabetes sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan sehingga biaya kontrol serta obat semuanya gratis tanpa biaya, hal tersebut tentunya melegakan hati saya," katanya.
Dia menegaskan Program JKN-KIS yang diselenggarakan BPJS Kesehatan ini sangat membantu, tidak hanya untuk penderita diabetes melitus tapi juga yang lainnya.
(asa)