Rosy (30), seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terdaftar sebagai peserta Pekerja Penerima Upah Penyelenggara Negara (PPU PN) kelas II menuturkan kisahnya menggunakan kartu Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Warga Rimuku, Kabupaten Mamuju itu mengatakan puas atas layanan yang ia terima. Waktu itu, ia harus dirawat inap di RSUD Provinsi Sulawesi Barat.
"Tahun lalu saya pernah rawat inap di RSUD Provinsi Sulawesi Barat selama empat hari. Saat itu saya didiagnosa sakit tipus sehingga saya disarankan untuk rawat inap. Selama saya rawat inap, tidak ada hal yang menyulitkan saya, baik dari pelayanan kesehatan maupun administrasi pelayanannya," katanya, Selasa (24/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rosy menambahkan, dirinya menilai perkembangan pelayanan Program JKN-KIS juga memuaskan, baik dari segi administrasi maupun pelayanan kesehatan. Terlebih, dalam pengembangan inovasi oleh BPJS Kesehatan.
"Menurut saya pribadi, perkembangan pelayanan Program JKN-KIS sudah sangat memuaskan pesertanya. Dengan adanya berbagai inovasi seperti contohnya Mobile JKN, Chika, Vika dan PANDAWA. Saya berharap masyarakat dapat memanfaatkan betul kehadiran berbagai kanal layanan ini untuk melakukan urusan administratif tanpa harus tatap muka di kantor BPJS Kesehatan," tutur Rosy.
Ia menegaskan, "Selama saya menggunakan kartu JKN-KIS, alhamdulillah tidak terdapat kendala apapun. Menurut saya perkembangan inovasi yang dirilis oleh BPJS Kesehatan sangat amat memudahkan peserta JKN-KIS untuk dapat menikmati jaminan kesehatannya."
Lebih lanjut, Rosy berharap BPJS Kesehatan terus mengawal Program JKN-KIS yang memberi manfaat bagi masyarakat Indonesia.
"Saya memiliki harapan besar bagi BPJS Kesehatan dalam mengawal Program JKN-KIS ini, sehingga pelayanan kesehatan di Indonesia dapat berjalan dengan baik dan bermanfaat untuk seluruh masyarakat," katanya.
(rea)